Bisnis.com, MALANG—PT Greenfields Indonesia mengejar produksi susu segar sebanyak 85 juta liter di 2019 yang berarti menyumbang 11%-12% dari total produksi susu nasional.
Head of Dairy Farm Development PT Greenfields Indonesia Heru Prabowo mengatakan susu segar sebanyak itu diperah dari sekitar 7.000 ekor sapi perah yang sedang laktasi di peternakan Kab. Malang dan Kab. Blitar.
“Produksi susu sebesar naik bila dibandingkan produksi susu tahun lalu karena adanya peningkatan jumlah dan produktifitas sapi,” katanya di Malang, Rabu (15/5/2019).
Contohnya di peternakan sapi perah Kab. Blitar, kata dia, tahun lalu produktifitas per ekor sapi mencapai 32 liter/hari, namun tahun ini bisa digenjot menjadi 34 liter/ekor/hari.
Tahun depan, produktifitas susu diproyeksikan dapat makin ditingkatkan menjadi 35 liter-36 liter/ekor/hari untuk di peternakan Kab. Blitar. Hal itu terjadi karena sapi di sana berjenis sapi FH.
Peningkatan produktifitas sapi dapat dilakukan a.l. penggunaan alat pemerah yang baik, kandang sapi yang representatif, pakan ternak yang memenui sarat, begitu juga dengan model pemeliharaannya.
Namun untuk di Kab. Malang, produktifitas susu hanya mencapai 29 liter/ekor/hari. Hal itu terjadi karena sapi yang diternakkan jenis Jersey. Keunggulannya, kekentalannya lebih tinggi dengan total solid 13,6%, lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai 12,3%.
Susu dengan total solid yang tinggi diperlukan untuk produk derivatif dari PT Greenfields selain susu segar, yakni yogurt, cream, dan keju. Susu segar perusahaan, 80% dibuat untuk produk susu segar dengan segala variannya, keju 5%, dan yogurt 15%.
Karena pertimbangan itulah, produktifitas susu di peternakan Kab. Malang ke depan akan turun sedikit karena semua sapi di sana yang diternakkan menggunakan jenis Jersey untuk memenuhi kebutuhan produksi derifatif susu.
Meski begitu, dengan produktifitas susu sebesar itu, dia yakinkan, masih jauh lebih besar dari produktifitas sapi perah yang diternakkan masyarakat yang hanya mencapai 13 liter/ekor/hari.(k24)