Bisnis.com, JAKARTA -- Pagu anggaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada tahun melonjak 26,37% menjadi Rp3,5 triliun dari anggaran tahun lalu sekitar Rp2,8 triliun.
Adapun, lebih dari setengah anggaran Kemenperin tahun ini atau Rp2 triliun dialokasikan untuk program pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan dukungan manajemen. Sepanjang Januari-Mei 2019, realisasi anggaran Kemenperin menargetkan bisa terserap hingga 25%.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar mengatakan, pihaknya lebih menitik-beratkan pada program pengembangan SDM tahun ini, sehingga industri dalam negeri mampu menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0 dan mengambil momentum adanya bonus demografi.
“Kita ketahui, industri merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional. Pada kuartal I 2019, industri masih menjadi penyumbang tertinggi kepada ekonomi hingga 20%,” katanya, Rabu (15/5/2019).
Haris meyakini kualitas SDM terampil yang sesuai kebutuhan era saat ini akan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan institusi dan negara. Dalam pengembangan SDM, pihaknya telah menggabungkan 1.032 industri dan 2.612 SMK yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, dan Sulawesi dalam program pendidikan vokasi industri yang link and match.
Selain itu, sambungnya, pihaknya sedang membuat ekosistem inovasi melalui pembangunan Pusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri 4.0 di Jakarta.
Di sisi lain, Haris mengemukakan pihaknya telah meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) sebagai acuan bagi perusahaan dan pemerintah dalam mengukur tingkat kesiapan bertransformasi menuju industri 4.0. Sebanyak 328 industri sudah melakukan self-assesment INDI 4.0 melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
Untuk menjadi leading sector dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0., menurutnya, pihaknya berupaya melakukan manajemen perubahan baik untuk individu maupun organisasi. Maka dari itu, Haris berujar Kemenperin melakukan pengisian dan penataan jabatan eselon III dan IV.