Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham China berhasil bangkit dari pelemahannya bersama mata uang yuan, di tengah penantian investor seputar perkembangan perundingan perdagangan antara Negeri Tirai Bambu dan Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Shanghai Composite naik 2,6 persen pada Jumat (10/5/2019) waktu setempat, meskipun masih berada di jalur pelemahan mingguannya. Saham-saham China yang diperdagangkan di Hong Kong turut rebound.
Sementara itu, nilai tukar yuan menanjak 0,29 persen terhadap dolar AS dalam perdagangan offshore, setelah tertekan selama beberapa hari terakhir.
Yuan telah menembus rata-rata pergerakan 200 hari-nya pekan ini, menuju level 6,9 per dolar AS yang belum pernah disentuh sepanjang tahun ini.
“Pasar telah oversold dalam empat hari terakhir baik di daratan maupun di Hong Kong,” ujar Louis Tse, direktur pelaksana VC Asset Management Ltd. yang berbasis di Hong Kong.
“Anda tidak bisa mengatakan investor berubah menjadi optimistis saat ini, tetapi karena perundingan perdagangan terus berlanjut, ada semacam rasa yang melonggar. Pasar layak untuk rebound,” lanjutnya, seperti dilansir Bloomberg.
Pelaku pasar sedang mempersiapkan kemungkinan penaikan tarif terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar menjadi 25 persen dari 10 persen oleh pemerintah AS pada Jumat (10/5/2019) waktu setempat.
Pasar sebelumnya telah digoyang ancaman kenaikan tarif itu oleh Presiden Donald Trump awal pekan ini dan memburu aset lindung nilai setelah nilai tukar yuan tiba-tiba mengalami penurunan tertajam dalam lebih dari tiga tahun.
Investor-investor asing pun seketika melepaskan saham-saham China dengan laju yang mencapai rekornya.
Para investor kini mengamati perkembangan lebih lanjut antara kedua negara setelah Trump mengungkapkan masih adanya kemungkinan untuk mencapai kesepakatan pekan ini.
Trump juga mengatakan mungkin akan berkomunikasi langsung dengan Presiden Xi Jinping via sambungan telepon, setelah menerima “surat yang menyenangkan” darinya.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih menyatakan Wakil Perdana Menteri China Liu He, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin telah sepakat untuk melanjutkan perundingan mereka pada Jumat (10/5/2019) pagi waktu Washington.