Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Kampanyekan Diet Plastik

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengkampanyekan pentingnya untuk mengurangi penggunaan plastik atau melakukan diet plastik di segala lini, dimulai dari pribadi, keluarga, rumah, maupun lingkungan kerja.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berbincang dengan Kepala Staf Presiden Moeldoko (kiri) disela-sela Sidang Kabinet Paripurna tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif 2020 di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berbincang dengan Kepala Staf Presiden Moeldoko (kiri) disela-sela Sidang Kabinet Paripurna tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif 2020 di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengkampanyekan pentingnya untuk mengurangi penggunaan plastik atau melakukan diet plastik di segala lini, dimulai dari pribadi, keluarga, rumah, maupun lingkungan kerja.

"Saya apresiasi dan ajak semua di lingkungan Kemenkeu peka dan peduli untuk memelihara lingkungan hidup kita. Saya pernah kunjungan ke cafetaria di Kemenkeu, di dalam kantor Kemenkeu tidak ada lagi minuman botol plastik. Jadi saya harap di semua unit Eselon I melakukan hal yang sama," ujarnya di sela Acara DhawaFest Pesona 2019 di Dhanapala, Rabu (8/5/2019).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut sengaja mengajak jajaran Kemenkeu untuk aktif dan giat mengkampanyekan diet plastik kepada masyarakat. Pasalnya, saat ini Indonesia merupakan negara dengan volume sampah plastik terbesar kedua di dunia yang dibuang ke sungai maupun laut.

"Indonesia polutan kedua di dunia dari sisi plastik, dibuang di sungai dan laut. Indonesia bisa berubah, kita mengubah menjadi model di kantor maupun di rumah. Saya harap dalam acara ini tidak ada kantong plastik," tegasnya.

Menurutnya, penggunaan kantong plastik dapat diganti dengan kantong kain ataupun lainnya yang bisa didaur ulang dan ramah lingkungan.

"Kantong plastik, sedotan itu tidak lagi digunakan sebisa mungkin, karena kantong itu bisa terbuat dari kain. Bawa di mobil kalau habis belanja bisa dimasukkan ke situ dan bisa dipakai terus," ujarnya.

Dia berharap gaya hidup sirkular dapat ditumbuhkan karena hal itu bisa mengurangi emisi karbon. "Ini adalah bumi kita sendiri untuk itu harus dijaga dan dipelihara dengan sangat baik," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper