Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyebut hilirisasi sektor strategis seperti energi perlu dipercepat untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Adrianto mengatakan, hilirisasi diperlukan untuk mendorong industri dalam negeri dan upaya menekan impor energi.
"Seperti pengolahan lebih lanjut batubara di dalam negeri," kata Adrianto kepada Bisnis, Selasa (7/5/2019).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal 1/2019 sebesar 5,07 persen, di bawah ekspektasi. Konsumsi yang disebut menjadi motor pertumbuhan belum menunjukan kinerja yang memuaskan meskipun realisasinya di atas 5 persen.
Sebagian ekonom melihat bahwa kinerja ekonomi selama kuartal 1/2019 tersebut mengonfirmasi tren pelemahan ekonomi global yang cukup berdampak pada perekonomian nasional.
Dengan potensi pelambatan ekonomi global yang akan terjadi sepanjang tahun, sumber-sumber pertumbuhan seperti investasi dan ekspor akan banyak terpengaruh. Satu-satunya sumber pertumbuhan yang menjadi bantalan pemerintah selama 2019 adalah konsumsi.
Baca Juga
"Tetapi kalau dilihat tren kuartal 1/2019, investasi termaduk PMA dan PMDN masih akan tumbuh baik. Jadi konsumsi rumah tangga dan PMTB masih tetap dominan," ujarnya.