Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelindo II (Persero) atau IPC membukukan laba bersih Rp757,9 miliar pada kuartal I/2019, melonjak 24,9% dari pencapaian laba bersih pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya mengatakan, peningkatan performa bottom line itu didorong oleh efisiensi operasional yang merupakan dampak dari digitalisasi semua layanan IPC.
"Karena sudah ada autogate, terjadi pemangkasan biaya di berbagai proses bisnis, seperti billing system, pencatatan secara elektronik, saving cost dan efisiensi waktu bongkar muat," jelasnya, Senin (6/5/2019).
Penerapan beberapa aplikasi digital, seperti Marine Operation System (MOS), Terminal Operating System di terminal peti kemas (TOS) dan nonpeti kemas (NPK TOS), DO Online, dan Integrated Billing System (IBS) membuat proses operasional lebih cepat. Perubahan dari manual ke digital juga memangkas biaya administrasi.
Selain itu, elektrifikasi peralatan untuk menggantikan penggunaan BBM juga menghemat biaya energi.
Elvyn menjelaskan, sepanjang Januari--Maret, IPC berhasil menekan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 2,37%. Berdasarkan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP), BOPO diproyeksikan 69,12%. Namun realisasinya, IPC menekan BOPO menjadi 67,48%.
Sebagai pengelola pelabuhan kelas dunia, IPC berkomitmen terus melakukan efisiensi agar seluruh pelayanan dan operasi memiliki daya saing tinggi. Efisiensi pada akhirnya akan menguntungkan konsumen. Elvyn meyakini efisiensi akan mendongkrak pendapatan di berbagai sumber sekitar 10%-15%.
"Dampak digitalisasi adalah efisiensi biaya, percepatan layanan, kontrol throughput, yang pada gilirannya terjadi cost saving dan peningkatan revenue," katanya.
IPC menargetkan pendapatan usaha tahun ini Rp13,5 triliun setelah tahun lalu membukukan Rp11,4 triliun.