Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), anak perusahaan PT Pelindo II (Persero) atau IPC yang bergerak di bisnis multipurpose terminal, menempuh strategi pertumbuhan anorganik melalui tiga jalur.
Pertama, mengelola terminal multiguna di cabang-cabang lain IPC setelah selama ini hanya mengelola cabang Tanjung Priok. Mulai tahun lalu, PTP juga mengelola terminal curah di Panjang, Bengkulu, Jambi, dan Banten.
Tahun ini, PTP akan mengoperasikan pula multipurpose terminal di lima cabang lainnya, yakni Palembang, Pangkal Balam, Tanjung Pandan, Cirebon, dan Teluk Bayur. Langkah itu merupakan bagian dari pelaksanaan IPC Incorporated.
"IPC Incorporated kami benahi dulu. [Tahun] 2019 harus tuntas semuanya. Jadi sebelum main ke luar, itu dulu kami dudukkan, kami pelajari semuanya," kata Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PTP Ary Henryanto, Jumat (3/5/2019).
PTP juga merancang pembangunan terminal curah kering dan curah cair yang dilengkapi dengan tangki dan stockpile di beberapa pelabuhan yang dekat sentra produksi batu bara dan CPO, seperti Muara Sabak (Jambi), Talang Duku (Jambi), dan Panjang (Lampung). Rencana itu akan direalisasikan ketika PTP telah menemukan partner strategis yang menggunakan fasilitas terminal.
Kedua, PTP akan mengelola terminal-terminal curah di luar IPC, baik terminal di wilayah Pelindo lain maupun berkolaborasi dengan BUMN, misalnya dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) yang sedang berlangsung atau dengan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) yang sedang dijajaki.
"Selain kami dikasih hadiah [aset] oleh orangtua kami [IPC], kami didorong untuk bisa bermain di luar IPC," jelas Ary.
PTP juga berambisi mengelola terminal curah di luar negeri. Perusahaan sedang mengkaji pembangunan terminal curah cair di Pakistan sebagai hub ekspor CPO Indonesia, sekaligus mengoperasikannya. Port Moresby, Papua Nugini, juga sempat meminta bantuan kepada PTP untuk membangun pelabuhan.
Strategi pertumbuhan merupakan salah satu fokus IPC saat ini. Ekspansi ke luar IPC melalui anak-anak perusahaan adalah strategi pertumbuhan anorganik yang ditempuh BUMN operator pelabuhan itu.