Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina (Persero) menambah alokasi LPG 3 Kg sebesar 14% dari kondisi normal 21.000 metrik ton (MT) per hari pada minggu pertama Ramadan 2019. Tambahan alokasi tersebut ekuivalen dengan 8 juta tabung LPG 3 kg dari yang sebelumnya 7 juta tabung LPG 3 Kg.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan penambahan 3.000 MT LPG atau ekuivalen 1 juta tabung LPG 3 Kg dilakukan untuk memastikan kebutuhan LPG tabung melon di masyarakat dapat terpenuhi dengan baik mengingat frekuensi penggunaan akan cenderung meningkat.
"Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, pada minggu pertama Ramadhan ini Pertamina menyediakan pasokan LPG lebih besar dari hari-hari biasa," dalam keterangan tertulis.
Fajriyah menyebut peningkatan pasokan LPG terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, sehingga seluruh Marketing Operation Region (MOR) Pertamina telah menyiapkan pasokan LPG sesuai dengan perkiraan kenaikan konsumsi di masing-masing provinsi.
Pada MOR I (Sumatera Bagian Barat dan Utara), MOR II (Sumatera Bagian Selatan), MOR III (Jakarta, Banten dan Jawa Barat), MOR IV (Jateng & DIY) dan MOR VII (Sulawesi) rata-rata alokasi LPG naik antara 6% – 11%. Sementara itu, pada MOR V (Jatim, Bali, NTB dan NTT) dan MOR VI (Balikpapan) kenaikan bekisar antara 27% – 29%.
"Dengan adanya tambahan alokasi ini, masyarakat tidak perlu khawatir mengenai pasokan LPG 3 kg. Satgas Pertamina juga akan terus memonitor konsumsi LPG, sehingga bila terjadi lonjakan Pertamina dapat mengantisipasi lebih cepat,"ujarnya.
Dia menambahkan masyarakat yang sudah dalam kategori mampu diharapkan dapat menggunakan LPG non subsidi seperti Bright Gas yang juga tersedia di agen, pangkalan dan modern minimarket. Pasalnya, LPG 3 Kg merupakan produk yang disubsidi oleh negara dan diperuntukkan bagi kalangan warga tidak mampu.