Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta PLN untuk mendorong realisasi peningkatan pembangkit panas bumi sebagai sumber energi baru terbarukan di Indonesia.
Menurutnya, sebagai negara yang berada di ring of fire lanjutnya, Indonesia belum banyak menarik manfaat dari posisi geografis yang ada. Potensi panas bumi diniali sangat besar namun pemanfaatannya masih belum optimal.
“Fitrahnya Indonesia yang dinamakan geothermal, sehingga kita juga akan mampu menciptakan energy security di Indonesia secara baik," katanya seperti dikutip dalam rilis, Jumat (26/4/2019).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) FX Sutijastoto mengatakan Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi panas bumi yang besar yakni sekitar 29 Gw. Namun demikian kapasitas terpasang listrik dari panas bumi baru sekitar 1.948 MW atau sekitar 7% dari potensi yang ada pada 2018.
Sesuai dengan target RUPTL PLN 2019-2028, target kapasitas pembangkit panas bumi yakni sebesar 6.310 MW pada 2025. Dalam 6 tahun kedepan Indonesia menargetkan kapasitas pembangkit panas bumi akan bertambah sebesar sekitar 5.200 MW atau rata-rata 720 MW per tahun.
Menurutnya, pengembangan panas bumi mempunyai arti strategis bagi keamanan energi nasional melalui subsitusi impor minyak bumi yang kurang lebih 100.000 barel per hari pada 2025.
Baca Juga
“Dalam bauran energi untuk pembangkit listrik peran panas bumi ditargetkan meningkat dari hanya 5% pada saat ini menjadi 11% pada tahun 2025,” katanya.