Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro Tunggu Lelang SPAM Jatiluhur

PT Adaro Tirta Mandiri, anak usaha PT Adaro Energy Tbk. berharap lelang pengusahaan sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur Tahap I bisa segera dimulai setelah mengalami jeda satu tahun sejak tahap prakualifikasi berakhir.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Adaro Tirta Mandiri, anak usaha PT Adaro Energy Tbk. berharap lelang pengusahaan sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur Tahap I bisa segera dimulai setelah mengalami jeda satu tahun sejak tahap prakualifikasi berakhir.

Presiden Direktur Adaro Tirta Mandiri, Wito Krisnahadi mengatakan perseroan menjadi salah satu dari empat peserta yang lulus tahap prakualifikasi.

Tiga peserta lain yang juga lulus pada tahap ini yaitu konsorsium PT PP Tbk.-PT Jakarta Propertindo, konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.-PT Wijaya Karya Tbk,-PT Tirga Gemah Ripah, dan konsorsium PT Aetra Air Jakarta-PT Moya Indonesia.

Dalam catatan Bisnis.com, Perum Jasa Tirta II (PJT II) sebagai penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) proyek SPAM Jatiluhur Tahap I sudah mengumumkan hasil prakualifikasi pada Maret 2018. Namun, hingga saat ini, proses pelelangan belum berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu request for proposal atau RfP.

"Kami tinggal menunggu RfP, memang sudah tahun [sejak pengumuman prakualifikasi] tapi mungkin masih ada kendala sehingga belum dibuka. Mudah-mudahan bisa dibuka secepatnya," ujar Wito kepada Bisnis.com, pekan lalu.

Menurut Wito, proyek SPAM Jatiluhur Tahap I berkapasitas 5.000 liter per detik (lpd) merupakan proyek air minum dengan kapasitas terbesar di Indonesia. Bila memenangi pengusahaan SPAM ini, portofolio Adaro Tirta Mandaro akan langsung melejit.

Wito menerangkan, dalam empat tahun ke depan, perseroan membidik tambahan kapasitas hingga 2.000 lpd sehingga menggenapkan portofolio menjadi 4.000 lpd. Adaro menyiapkan dana sebesar Rp3 triliun untuk ekspansi penambahan kapasitas ini.

Hingga akhir 2019, Adaro Tirta Mandiri membidik kapasitas produksi air sebesar 2.000 lpd. Pekan lalu, portofolio Adaro Tirta Mandiri bertambah 450 lpd dari PT Dumai Tirta Persada, anak usaha yang dibentuk bersama PT Adhi Karya Tbk. dalam pengusahaan SPAM Dumai. Walhasil, kapasitas produksi air pada portofolio Adaro Tirta Mandiri telah mencapai 1.670 lpd.

Wito menuturkan, pengembangan usaha di bisnis air minum merupakan salah satu diverfikasi usaha Adaro Energy. Meski saat ini kontribusinya belum signifikan, dalam beberapa tahun mendatang bisnis air akan menjadi salah satu pilar usaha bagi Grup Adaro.

Di lain pihak, PJT II masih merampungkan proses permohonan penjaminan  sebelum membuka tahap RfP. Direktur Keuangan PJT II, Haris Zulkarnain mengatakan proses pelelangan akan rampung pada pertengahan 2019 sehingga bisa segera memulai konstruksi. Dia menuturkan, pihaknya mengajukan penjaminan karena tidak bisa menanggung risiko gagal bayar dan risiko terminasi karena keterbatasan kapasitas keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper