Bisnis.com, TANGERANG - PT Angkasa Pura II (Persero) melaporkan kebutuhan investasi untuk pembangunan landasan pacu (runway) ketiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencapai Rp6 triliun.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa dalam proyek tersebut terdapat dua pengerjaan sekaligus, yakni runway ketiga sendiri dan konstruksi paralel taxiway. Selain itu, terdapat pembebasan lahan.
"Pembebasan lahan yang sudah masuk proses konsinyasi menghabiskan Rp4 triliun dana dari penyertaan modal negara. Adapun, untuk konstruksi paralel taxiway dan runway ketiga, hanya Rp2 triliun, sehingga total Rp6 triliun," kata Awaluddin, Senin (15/4/2019).
Dia menambahkan, proses konsinyasi sudah diputuskan oleh pengadilan negeri dan sedang dalam proses mediasi untuk beberapa lahan yang masih sengketa. Namun, sengketa lahan ini merupakan persoalan kepemilikan ganda.
Kendati demikian, proses konsinyasi sesuai Undang-undang No. 2/2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sudah dilakukan sesuai prosedur. Secara keseluruhan pengalihan hak milik atas tanah sudah beralih kepada AP II berdasarkan putusan pengadilan negeri.
Pihaknya memperkirakan, tidak ada perubahan nilai investasi yang dibutuhkan dalam proyek tersebut. AP II juga sudah melaporkan penyerapan PMN kepada Kementerian Keuangan pada 31 Maret 2019.
"Nilai investasi masih sama dengan perencanaan. Kami harap setelah ini bisa fokus pada percepatan penyelesaian, karena Presiden minta selesai akhir Juni tahun ini," ujarnya.