Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fokus Bangun Gudang dan Lahan, BGR Logistics Siapkan Rp116 M

BGR Logistics menargetkan belanja modal sebesar Rp116,38 miliar pada 2019
Ilustrasi - Aktivitas karyawan di salah satu gudang yang ada di Cikarang Dry Port./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi - Aktivitas karyawan di salah satu gudang yang ada di Cikarang Dry Port./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Penyedia jasa logistik pelat merah, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics, menargetkan belanja modal sebesar Rp116,38 miliar pada tahun ini. Salah satu fokus utamanya adalah membangun pergudangan dan belanja lahan baru.


VP Corporate Secretary  BGR Logistics Fuad Adi Siswoyo mengungkapkan bahwa pihaknya akan membelanjakan modal sebesar Rp116, 38 miliar sepanjang 2019 ini.


"Belanja terbesar, yakni belanja bangunan gudang dan lahan sebesar Rp58,60 miliar, belanja armada Rp30,38 miliar serta belanja IT [information tecnology] sebesar Rp9,74 miliar," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (11/4/2019).


Belanja tersebut guna menunjang kinerja BGR Logistics pada tahun ini. Dia menuturkan belanja gudang itu bisa termasuk pembangunan gudang ataupun perbaikan gudang yang sudah ada.


BGR terus melakukan penguatan bisnis salah satunya dengan melakukan transformasi perusahaan untuk menjadi perusahaan logistik digital pada tahun ini.


Direktur Utama BGR Logistics M. Kuncoro Wibowo menjelaskan bahwa sejumlah transformasi mulai dari sistem, bisnis, dan budaya perusahaan. 


Adapun transformasi yang dilakukan BGR Logistics dari segi sistem di antaranya adalah dengan penerapan sistem Enterprise Resources Planning (ERP) SAP S/4 HANA per 1 Januari 2019, yang dalam hal ini BGR Logistics bekerja sama dengan PT Sygma Metrasys Solution, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.


BGR Logistics juga membangun monitoring untuk gudang yang dinamakan Warehouse Integrated Application (WINA) dan untuk armada, Fleet Integrated and Order Monitoring Application (FIONA). 


Dia mengusulkan, konsep National Warehouse Data Commodity atau Data Pergudangan Komoditas Nasional berbasis internet of things (IoT). Hal ini agar pasokan komoditas nasional tetap terjaga.


Dia menyebutkan, dalam menghadapi era Industri 4.0, perusahaan logistik sudah seharusnya melakukan transformasi. Hal tersebut untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang menginginkan informasi cepat dan akurat guna memonitor pergerakan barang yang dimiliki.


"Dengan National Warehouse Data Commodity ini akan banyak memberikan manfaat kepada pemerintah dan pengguna jasa untuk mengeluarkan kebijakan berdasarkan data yang dikeluarkan dari sistem tersebut,” terangnya.


BGR Logistics berencana menyediakan National Warehouse Commodity untuk keperluan yang lebih luas dan tidak terbatas pada pergudangan. Konsep tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mendapatkan data komoditas strategis yang akurat sekaligus mengelola gudang untuk komoditas tersebut.


Sebagai informasi, hingga Desember 2017, telah membukukan pendapatan sebesar Rp 1,12 triliun atau tumbuh 11,31% secara year on year (yoy). Adapun, untuk laba pada tahun 2017 mencapai Rp 60,95 miliar atau tumbuh  21,38% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper