Bisnis.com, JAKARTA—PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di bidang hulu migas, akhirnya mencatatkan kinerja keuangan positif dengan memperoleh laba bersih senilai US$16 juta pada 2018.
Said Reza Pahlevi, Direktur Keuangan PGN, mengatakan Saka mampu melakukan efisiensi sehingga mendapatkan catatan laba sepanjang 2018. Tidak hanya itu, kinerja positif tersebut juga ditopang dari perbaikan harga minyak dunia sepanjang 2018.
“Mereka mencatatkan rekor, karena surplus US$16 juta,” katanya, Selasa (26/3/2019).
Sejak beroperasi pada 2011, tiap tahunnya raport merah kinerja keuangan Saka selalu terus terjadi hingga 2017. Tahun ini, Said mengaku tidak menargetkan capaian khusus untuk Saka, dan fokus untuk terus meningkatkan kinerja internal.
“Mereka fokus di blok migas yang punya potensi untuk dikembangkan dnegna risiko yang lebih rendah dan sesuai keekonomian,” katanya.
Sepanjang 2018, berdasarkan laporan keuangan tahunan PGN, nilai aset Saka senilai US$2,607 miliar atau turun dari aset tahun sebelumnya senilai US$2,63 miliar. Adapun nilai penjualan atas migas senilai US$585,5 juta pada 2018, atau bertumbuh dari tahun sebelumnya senilai US$472,85 juta.