Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Kontainer Berpendingin Bakal Terus Singgahi Tidore

Pemerintah berkomitmen kapal tol laut dengan kontainer berpendingin akan terus menyinggahi Tidore demi mempertahankan muatan balik berupa ikan dari wilayah itu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kanan) berbincang dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kedua kanan) saat menghadiri seminar nasional tol laut di atas kapal KM Dorolonda, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/2/2019)./ANTARA-Abriawan Abhe
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kanan) berbincang dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kedua kanan) saat menghadiri seminar nasional tol laut di atas kapal KM Dorolonda, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/2/2019)./ANTARA-Abriawan Abhe
Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berkomitmen kapal tol laut dengan kontainer berpendingin akan terus menyinggahi Tidore demi mempertahankan muatan balik berupa ikan dari wilayah itu. 
 
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Wisnu Handoko menyatakan akan merespons usulan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Soa Sio dengan serius mengingat salah satu target program tol laut 2019 adalah peningkatan muatan balik. 
 
Selain KM Logistik Nusantara II, ada kapal kontainer feeder Kendhaga Nusantara yang melewati koridor Halmahera Utara.
 
"Ditjen Perhubungan Laut akan terus mendukung Pemda Tidore dengan menyediakan reefer container yang cukup, baik dari pihak swasta maupun mengoptimalisasi reefer container yang dimiliki oleh Ditjen Perhubungan Laut," ujar Wisnu dalam siaran pers, Minggu (24/3/2019).
 
Sebelumnya, Kemenhub menyatakan ongkos kirim hasil pertanian dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, ke Makassar, Sulawesi Selatan, turun drastis dari semula Rp14 juta menjadi Rp 6 juta per boks kontainer. Kapal to laut pada rute itu beroperasi mulai Jumat (22/3/2019) dengan rute Muna-Selayar-Makassar yang ditempuh selama 18 jam.
 
Salah seorang pengusaha jagung kuning di Muna, La Ode Umar, merintis bisnisnya sejak 2015. Menurut dia, ongkos pengiriman ke Makassar saat itu mencapai Rp14,8 juta per boks. Saat ini, biaya pengiriman hanya Rp6 juta per boks.
 
"Jadi, harga beli saya ke petani juga bisa saya naikkan, saya sesuaikan dengan ongkos kirim,” kata La Ode.
 
Adapun Wakil Bupati Muna Malik Ditu baru-baru ini telah melepas pengapalan perdana jagung sebanyak 3 kontainer asal Kecamatan Kebangka, Muna, lewat Pelabuhan Nusantara menuju Makassar. 
 
“Dengan tol laut ini, tentu petani akan semakin terbantu untuk akses transportasinya. Biayanya juga lebih murah,” katanya.
 
Kapal tol laut yang dimiliki Ditjen Perhubungan Laut saat ini 156 unit. Armada itu akan melayari 19 rute tol laut tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper