Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badan Litbang ESDM Usulkan Kapal Survei Multiguna Senilai Rp150 Miliar

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan pengadaan kapal survei multiguna, Geomarin V, dengan investasi senilai Rp150 miliar.
Kapal Geomarin III/esdm.go.id
Kapal Geomarin III/esdm.go.id

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan pengadaan kapal survei multiguna, Geomarin V, dengan investasi senilai Rp150 miliar.

Sejauh ini, Kementerian ESDM melalui Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Kementerian ESDM telah memiliki armada kapal survei Geomarin I, II, III dan IV. Sayangnya, armada yang dapat beroperasi hanyalah Geomarin III dan IV.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM  Dadan Kusdiana menjelaskan pengajuan kapal survei terbaru tersebut di depan Menteri ESDM Ignasius Jonan, saat meninjau Kapal Riset Geomarin III di Pelabuhan Cirebon, Kamis (21/3).

"Kapal Riset Geomarin V merupakan kapal multipurpose yang lebih kecil dibandingkan Geomarin III", kata Dadan dalam keterangan tertulis Jumat (22/3/2019).

Kapal generasi baru tersebut akan dioperasikan di laut dangkal maupun dalam untuk survei laut, survei infrastruktur minyak dan gas bumi, jalur kabel, jalur pipa bawah laut survei potensi mineral kelautan (seperti timah, pasir laut) serta studi lingkungan lepas pantai.

Geomarin V akan berukuran panjang 40 meter dan lebar 10 meter ini diusulkan dibangun selama dua tahun 2020 sampai 2021. Biaya pembangunan kapal ini diperkirakan mencapai Rp150 miliar untuk pembuatan kapal dan pengadaan peralatan survei.

Adapun pembangunan tahun pertama dianggarkan Rp100 miliar dan tahun kedua Rp50 miliar. Dia menjelaskan jika Geomarin V sudah dapat beroperasi pada 2022, maka pelayanan jasa BLU P3GL dapat ditingkatkan secara signifikan.

Dadan memproyeksikan potensi bisnis dari kegiatan site survei para mitra strategis menggunakan kapal baru ini dapat mencapai Rp180 miliar pada 2022 hingga 2026, sehingga mampu menutup biaya investasi pengadaan kapal sebesar Rp150 miliar.

Pengadaan Kapal Riset Geomarin V dilatarbelakangi oleh sejumlah kendala dan potensi kehilangan pasar (potential lost market) yang dihadapi BLU P3GL saat memberikan pelayanan jasa kepada para mitra selama 2018.

Dari hasil penjajakan dengan sejumlah mitra dan perusahaan, sebagian besar mitra membutuhkan kapal yang lebih kecil dari Geomarin III untuk site survei, namun dengan peralatan survei yang lebih spesifik.

Saat ini BLU P3GL tengah merancang spesifkasi kapal secara detil agar sesuai dengan kebutuhan, bersama dengan sejumlah ahli dan penasihat BLU P3GL.

Melalui Geomarin III, BLU P3GL mendukung mitra untuk lelang survei Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan Kapal Riset Geomarin III untuk pekerjaan seabed clearance dan infrastruktur migas, potensi pekerjaan lima lokasi survei, yaitu PHE ONWJ, Chevron Deepwater, PHE Matindok (Geokimia), Inpex Masela dan Medco Natuna.

Kegiatan utama Kapal Riset Geomarin III tahun lalu bersama mitra utama PT Elnusa Tbk., PT Halmahera Persada Lygend, PT Timah Tbk., PGN - PT Teknik Horizon Intl., BMKG - NOAA, KIOST Korea, PT Inomata dan PT Waragonda.

Kapten Kapal Geomarin III Sudarisman mengatakan sejauh ini, Geomarin III sudah melakukan survei sampai dengan Samudra Hindia dan pemasangan alat antisipasi tsunami yang dimiliki BMKG.

“Saya menjadi kapten sejak kapal ini selesai diproduksi. Kapal ini dibuat oleh PT PAL akhir 2008,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper