Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Pelindo Siap Rogoh Rp 32 T Benahi Pelabuhan, Simak Detailnya

Empat BUMN pelabuhan telah menyiapkan belanja modal Rp32 triliun pada tahun ini yang sebagian besar digunakan untuk menggarap proyek strategis nasional.
Ilustrasi - Rencana pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung/bumn.go.id
Ilustrasi - Rencana pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung/bumn.go.id

Pelindo I

Khusus untuk PT Pelindo I, yang mengelola pelabuhan di sebagian besar wilayah barat Indonesia, mengalokasikan belanja modal pada 2019 sebesar Rp8 triliun.

Direktur Keuangan PT Pelindo I Mohamad Nur Sodiq mengatakan capex 2019 nilai naik dua kali lipat dari investasi tahun lalu untuk pengembangan kawasan industri dan revitalisasi pelabuhan.

Menurutnya, kawasan industri Kuala Tanjung menjadi sasaran investasi pada 2019 dengan alokasi belanja Rp2 triliun.

“Untuk tahun ini kami targetkan 400 hektare sudah kami bebaskan dan juga pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan dan listrik,” katanya saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, Rabu (20/3/2019).

Kawasan industri dengan luas hingga 3.000 hektare itu akan menjadi daerah asal barang Pelabuhan Kuala Tanjung yang digadang-gadang pemerintah menjadi hub internasional di dekat Selat Malaka.

Belanja modal Pelindo I juga akan dialokasikan untuk pengembangan Pelabuhan Belawan fase 1, penguatan digitalisasi untuk meningkatkan layanan, dan penguatan anak perusahaan.

Sodiq memaparkan pendanaan belanja modal berasal dari sumber yang beragam, mulai dari kas internal, pinjaman perbankan, hingga joint investment. Perseroan sedang mengkaji kemungkinan penerbitan medium term notes (MTN).

Pada 2018, Pelindo I merealisasikan belanja modal Rp4,5 triliun yang 60% bersumber dari pinjaman bank dan 40% dari emisi MTN. Dana itu sebagian besar dipakai untuk pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Investasi Pelindo I melesat sekitar 1.300% dalam 5 tahun terakhir. Belanja modal pada 2014 hanya Rp308 miliar. Sodiq menuturkan alokasi belanja modal yang besar, bahkan lebih besar dari omzet, merupakan upaya perseroan menciptakan pendapatan di kemudian hari. “[Pada] 2023 pendapatan kami akan jump dari hasil investasi selama 2016-2017,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Sumber : Bisnis Indonesia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper