Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan Penyaluran Gas dari lapangan Terang Sirasun Batur (TSB) fase kedua milik Kangean Energy Indonesia Ltd, Rabu (20/3/2019).
Jonan mengatakan penyaluran gas dari TSB fase kedua ini menunjukkan berkembangnya investasi kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) yang memberikan efek berantai dam dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya wilayah Jawa Timur.
"Jawa Timur belakangan ini sudah teriak-teriak kekurangan gas, jadi dengan beroperasinya lapangan TSB tahap dua, melalui Floating Processing Unit Joko Tole ada tambahan kurang lebih 160 juta kaki kubik gas bumi per hari (MMSCFD). Ini lumayan, bisa jadi penyangga pasokan gas di Jawa timur," kata Jonan, dalam keterangan pers, Rabu (20/3/2019.
Jonan mengapresiasi selesainya proyek ini dengan tepat waktu. Selain itu, dia juga mengapresiasi penghematan yang berhasil dilakukan dalam proyek pembangunan fasilitas produksi bawah laut ini. Biaya proyek ini adalah senilai US$165 juta, atau menghemat US$49 juta dari yang disetujui dalam Authorization for Expenditure (AFE) yang sebesar US$214 Juta.
"Dari perencanaan awal US$214 juta ternyata yang dikeluarkan hanya US$165 juta. Pemerintah mengapresiasi penghematan ini," tegas Jonan.
Selanjutnya, pemerintah berharap agar pengelolaan sumber daya alam memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar dan bukan hanya ala kadarnya.
Produksi gas dari Blok Kangean ditransportasikan melalui pipa East Java Gas Pipeline (EJGP), dengan konsumen gas di wilayah Jawa Timur. TSB Fase Kedua merupakan pengembangan 4 sumur dan fasilitas bawah laut untuk produksi Lapangan Sirasun dan Batur yang akan tergabung pada TSB fase kesatu.
Sebanyak 3 sumur Sirasun dan 1 sumur Batur telah selesai dibor dengan baik pada Q2-Q4 2018. Sementara, pekerjaan instalasi fasilitas bawah laut terkait pemasangan fasilitas control system dan tie-in sudah dimulai pada akhir tahun 2018 dan selesai pada Maret 2019.
Pekerjaan Commissioning yang dilanjutkan dengan Start-Up telah mulai dilaksanakan pada periode awal Maret 2019. Produksi gas dari Lapangan Batur dan Sirasun ini telah dimulai pada 10 Maret 2019.