Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamen ESDM Sebut Pertamina Berpeluang Tambah Serapan Produksi KKKS

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan PT Pertamina (Persero) punya peluang untuk memberbesar serapan minyak mentah dari total bagian produksi minyak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sekitar 200.000 barel per hari.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan PT Pertamina (Persero) punya peluang untuk memberbesar serapan minyak mentah dari total bagian produksi minyak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sekitar 200.000 barel per hari.

Saat ini, setidaknya sudah ada 29 KKKS yang menyerahkan hasil produksi minyaknya ke Pertamina dengan jumlah 123 milion barrel per calendar day (MBCD).

Arcandra mengatakan dampak dari penyerapan crude oil bagian Kontraktor telah terlihat dalam hasil negara perdagangan nasional. “Saya pastikan itu juga dampak dari penyerapan minyak oleh Pertamina dari KKKS. Biar lebih terlihat nanti tunggu hasil per kuartalnya,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (18/3/2019).

Sayangnya, Arcandra enggan berkomentar terkait kelanjutan negosiasi jual-beli minyak antara Pertamina dengan ExxonMobil. “Tanya sana [Pertamina] saja,” tambahnya.

Sebelumnya, Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Hasto Wibowo mengatakan upaya negosiasi dengan ExxonMobil untuk kontrak jual-beli minyak mentah periode Januari-Juni tidak menemukan kesepakatan, negosiasi diarahkan untuk transaksi pada periode Juli-Desember.

"Antara kami dengan penjual tidak ada kesepakatan [Januari - Juni]. Namanya jual beli  tidak bisa memaksa, kami harus respect. Nanti akan bicara lagi nih tapi untuk terms yang Juli-Desember," katanya.

Untuk negosiasi dengan ExxonMobil, Pertamina mendiskusikan penyerapan minyak sebanyak 30.000 barel per hari.

Pada kesempatan terpisah, Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan Pertamina juga telah bersepakat dengan BP Indonesia untuk menyerap kondensat dari Tangguh.

“Terakhir BP Tangguh beberapa waktu lalu, sepenuhnya kalau tidak salah,” tambahnya.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper