Bisnis.com, JAKARTA - Confederation of International Tea Smalllholders (CITS) berharap industri minuman teh kemasan bisa meningkatkan kandungan teh dalam produknya sehingga industri hulu juga akan berkembang.
Chairman CITS Rachmat Badruddin mengatakan minuman teh kemasan sejatinya baik untuk mempromosikan minum teh dalam negeri. Akan tetapi kandungan tehnya perlu lebih ditingkatkan karena selama ini dalam sebuah kemasan ada banyak tambahan lain seperti air, gula dan melati.
"Kondisi serupa pun terjadi di seluruh dunia sebenernya. Tapi bedanya, mereka ada yang menggunakan teh berkualitas," katanya kepada Bisnis belum lama ini.
Selain itu, Rachmat pun menjelaskan bahwa 46% perkebunan teh di Indonesia dimiliki oleh rakyat. Akan tetapi, produksi hanya 35% dari produksi nasional sedangkan produktivitasnya rata-rata hanya 942 kg/ha/tahun. Sementara produktivitas perkebunan nasional dan swasta sudah yang 1.480 kg/ha/tahun.
Umumnya, kata Baruddin, petani belum mempunyai akses yang efektif ke dalam rantai nilai perdagangan teh yang berkeadilan. Sehingga harga yang diperoleh belum dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Keberlanjutan subsektor petani teh berpotensi terancam. Jadi kita perlu mempelajari keberhasilan petani teh di negara lain, seperti Kenya, yang bahkan mampu mengungguli perkebunan besar," pungkasnya.