Bisnis.com, JAKARTA--Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin menanggapi pertanyaan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang menyoroti tingginya angka pengangguran di usia muda, terutama bagi lulusan SMK.
Pada sesi debat terbuka bagian dua, Sandi menanyakan apa strategi Ma’ruf Amin untuk menurunkan angka pengangguran tersebut.
Menanggapi pertanyaan Sandi, cawapres nomor urut 02 Ma’Ruf mengatakan pihaknya memiliki dua solusi yakni solusi struktural serta solusi nonstruktural. Untuk solusi struktural, mantan Ketua MUI ini menekankan perlunya reformasi pendidikan dari tingkat bawah sampai universitas.
Salah satu bentuk reformasi yang dia tawarkan adalah revitalisasi lembaga pendidikan seperti SMK, politeknik dan akademi untuk menyesuaikannya dengan tuntutan pasar. Selain itu, Ma’ruf mengatakan akan melibatkan “dudi” alias dunia usaha dan dunia industri serta memberikan insentif bagi pelaku yang mau mengambil peran.
“Selanjutnya di level perguruan tinggi pemerintah akan mendorong agar ada campuran antara universitas konvensional dengan siber sehingga dapat melahirkan sarjana yang tak hanya kualitatif tapi mampu merespons kebutuhan baik dalam negeri maupun luar negeri,” tambah Ma’ruf.
Adapun untuk solusi nonstruktural, Ma’ruf akan memperbanyak pelatihan-pelatihan melalui berbagai instansi, termasuk menggandeng BUMN sektor terkait. Dia menyebut pemerintah bakal memfasilitasi kursus gratis di berbagai bidang, mulai dari seni hingga kebugaran.
Dia juga kembali menekankan mengenai program Kartu Prakerja yang menjadi salah satu program andalan pasangan calon Jokowi-Ma’ruf.
“Sekali lagi, [nanti] kami akan mengeluarkan kartu prakerja, supaya memperoleh kerja itu lebih semangat karena ada insentif mulai dari 6 bulan sampai 1 tahun,” tutur dia.
