Bisnis.com, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyebut jumlah pengangguran di Indonesia didominasi angkatan kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Klaim itu disampaikan dalam segmen ketiga debat putaran 3 pemilu presiden 2019, Minggu (17/3/2019). Menurut Sandiaga, hal itu memprihatinkan sebab banyak anak muda yang memilih masuk SMK agar mudah mendapat kerja setelah lulus.
“Sangat ironis, siswa-siswa SMK sekarang ini mendominasi jumlah pengangguran kita. 61% jumlah pengangguran kita adalah angkatan muda. Mereka masuk SMK karena ingin cepat mendapat kerja tapi justru mereka susah mendapatkan pekerjaan,” ujar Sandiaga di Hotel Sultan, Jakarta.
Berdasarkan data ketenagakerjaan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2018, ada 11,24% penganggur terbuka yang berlatarbelakang pendidikan SMK. Kemudian, 7,95% penganggur merupakan lulusan SMA.
Penganggur yang berlatarbelakang pendidikan Diploma I-III sebanyak 6,02%. Lalu, 5,89% penganggur merupakan lulusan universitas.
BPS juga menyebutkan bahwa jika diklasifikasikan berdasarkan kelompok umur, tingkat pengangguran terbuka dari masyarakat berusia 15-19 tahun mencapai 26,67%.
Ada 16,73% penganggur yang berusia 20-24 tahun. Penganggur berusia 25-29 tahun mencapai 6,99%.
Jika ditotal, maka penganggur terbuka berusia 15-29 tahun sebanyak 50,39%. Apabila dipersempit, maka persentase penganggur terbuka di rentang usia 15-24 tahun adalah 43,4%.
Data BPS juga menunjukkan ada 22,48% penduduk usia muda (15-24 tahun) yang sedang tidak sekolah, bekerja atau mengikuti pelatihan pada 2018.
Kemudian, penduduk berusia 15-24 tahun yang masuk kategori setengah menganggur mencapai 26,01%. Jika perhitungannya diperluas, maka jumlah setengah pengangguran dalam rentang umur 15-29 tahun mencapai 33,99%.
Berdasarkan definisi BPS, pengangguran terbuka adalah orang yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan. Individu yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha juga masuk kategori ini.
Kemudian, orang yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari karena merasa tidak mungkin mendapatkan kerja masuk kategori yang sama. Terakhir, orang yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja masuk kategori penganggur terbuka.
BPS juga menyebut, definisi setengah penganggur diberikan pada orang yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan.
Jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2018 sebanyak 7 juta orang, turun dari angka penganggur pada Agustus 2017 yang mencapai 7,04 juta. Sementara itu, jumlah pekerja pada Agustus 2018 sejumlah 124,01 juta orang atau naik tipis dari Agustus 2017 yakni 121,02 juta.
Adapun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia sebesar 5,34% per Agustus 2018 atau turun 0,16% dari TPT Agustus 2017, yang sekitar 5,5%.