Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memprediksi akan ada 85.650 guru yang pensiun di tahun 2022.
Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Didik Suhardi mengatakan tenaga pendidik merupakan salah satu yang penting dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Tanah Air.
Saat ini, jumlah guru yang ada di Indonesia ada sebanyak 3,01 juta orang yang mengajar di 218.989 sekolah. Dari jumlah itu, sebanyak 2,1 juta guru mengajar di sekolah negeri dan sebanyak 902.531 orang di sekolah swasta.
Hingga kini dari jumlah guru yang 3,01 juta orang itu masih membutuhkan atau kekurangan sebanyak 707.324 guru untuk sekolah negeri. Terlebih dalam tiga tahun ke depan akan ada sebanyak 85.650 guru yang akan pensiun.
"Itu akan menjadi puncak pensiun guru yang terbesar. Ini perlu dilakukan antisipasi melalui proses rekrutmen guru. Kalau tidak disiapkan betul maka dapat terjadi kekurangan guru," ujarnya, Selasa (12/3).
Oleh karena itu, rekrutmen guru diperlukan untuk menggantikan guru pensiun dan memenuhi kebutuhan guru saat ini sehingga tak terjadi kekurangan tenaga pendidik.
Adapun untuk rekrutmen guru dilakukan terdapat tiga macam yakni untuk memenuhi kekurangan guru, lalu untuk memenuhi karena penambahan akses seperti pembangunan sekolah baru sehingga perlu guru baru, dan untuk memenuhi guru yang pensiun.
Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) guna menyiapkan mekanisme rekrutmennya sehingga akan terpenuhi kebutuhan guru.
"Kami akan koordinasi terus dengan Kemenpan RI agar nanti yang pensiun tahun 2022 ini nanti bisa dipenuhi dari rekrutmen terbuka yang sekarang sudah dilakukan untuk memenuhi guru pensiun," katanya.
Didik menambagkan untuk mengatasi kekurangan guru saat ini berencana mengangkat guru honorer K2 menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K. Adapun jumlah guru honorer atau non-PNS saat ini mencapai 735.825 orang.
"Dengan adanya pengangkatan guru honorer ini bisa menjawab satu persatu wilayah Indonesia yang masih kekurangan guru. Saya harap dalam empat - lima tahun ke depan permasalahan kekurangan guru di seluruh Indonesia akan selesai," tuturnya.
Pengamat Pendidikan Budi Trikorayanto menuturkan saat ini rasio guru dengan siswa di Indonesia sudah mencapai 1:16. Untuk mengatasi kekurangan guru, pemerintah harus menghitung secara cermat kebutuhan guru di Indonesia. "Kekurangan guru bisa dilakukan mutasi guru dari daerah lain yang berlebih," ucapnya.
Menurutnya masalah pendidikan di Indonesia dalam rangka peningkatan kualitas SDM, tak hanya jumlah guru saja tetapi masih banyak guru yang kurang bermutu. Oleh karena itu, selain memperbanyak jumlah guru, pemerintah juga harus meningkatkan kapasitas kompetensi guru di Tanah Air.