Bisnis.com, JAKARTA -- PT PP Tbk. lewat anak usahanya membidik kerja sama pengusahaan sistem penyediaan air minum (SPAM) di dua lokasi dengan kapasitas gabungan 4.100 liter per detik (lpd).
Direktur Utama PP Infrastruktur, Didik Mardiyanto mengatakan pihaknya menjadi inisiator pengusahaan SPAM regional Pekanbaru-Kampar (1.800 lpd) dan Bali (2.300 lpd). PP Infrastruktur telah menyusun prastudi kelayakan dengan skema kerja sama bilateral atau business to business.
Didik menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan penyelesaian proses kerja sama di dua proyek SPAM tersebut. Dia berharap proses administrasi dan pelelangan bisa berlangsung cepat.
Hingga saat ini, PP Infrastruktur sedikitnya sudah terlibat pada dua proyek pengusahaan SPAM di Tangerang Selatan (SPAM Kali Angke) dan Bekasi (SPAM Jatisari). "SPAM Jatisari dan SPAM Kali Angke saat ini masih dalam tahap konstruksi," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (28/2/2019).
Di bisnis air minum, PP Infrastruktur mengaku membidik proyek-proyek potensial dengan kapasitas yang beragam. Namun, Didik menyebut pihaknya lebih menyukai proyek-proyek dengan kapasitas air yang besar karena skala keekonomiannya lebih layak.
Secara umum, proyek-proyek air minum ke depan bakal tetap menjanjikan. Menurut Didik, periode kerja sama di proyek air minum lebih pendek dibandingkan dengan proyek infrastruktur seperti jalan tol. Walhasil, waktu pengembalian investasi juga lebih singkat.
Baca Juga
Di sisi lain, permintaan air terus akan terus meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk. "Tarif air juga sudah diatur lewat Permendagri jadi sudah layak secara finansial," ujar Didik.
Dalam catatan Bisnis.com, PP Infrastruktur bekerja sama dengan PT Pembangunan Infrastruktur Tangerang Selatan (PITS) di SPAM Kali Angke dengan membentuk PT Tirta Tangsel Mandiri. Direktur Utama PIIS, Dudung E. Diredja mengatakan kerja sama pengusahaan dengan PP Infrastruktur berlangsung selama 30 tahun.