Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) menargetkan proses pengalihkelolaan operasional Bandara Sentani di Papua dari pemerintah bisa terlaksana sebelum semester I/2019 berakhir.
Sekretaris Perusahaan Handy Heryudhitiawan mengatakan, pada akhir bulan ini akan ada tim khusus dari berbagai bidang untuk mempersiapkan kebutuhan sebelum pengalihkelolaan. Tim tersebut terdiri atas bidang personalia, administrasi, legal, hingga teknis.
"Targetnya kami berharap semester I/2019, atau sebelum Juni. Kalau bisa terlaksana Maret akan lebih bagus," kata Handy, Senin (18/2/2019).
Dia menambahkan, tim khusus tersebut bertujuan untuk meninjau, mengumpulkan bahan, hingga memberikan masukan terkait dengan kebutuhan pembenahan pada Bandara Sentani. Adapun, proses tersebut diperkirakan hanya membutuhkan waktu selama 2 pekan.
Pihaknya menuturkan penerjunan tim khusus sebenarnya telah dilakukan sejak akhir tahun lalu. Akan tetapi, tujuan tim advance tersebut adalah sebagai pembuka jaringan bagi AP I agar lebih mudah melakukan koordinasi dengan pada pemangku kepentingan setempat.
"Kami harapkan sebelum target alih kelola itu, segala persiapan sudah bisa kami penuhi. Peran tim khusus ini sangat penting," ujarnya.
Bandara Sentani merupakan salah satu dari sejumlah bandara yang masih dikelola oleh Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Kementerian Perhubungan.
Bandara yang juga segera berpindah hak pengelolaannya adalah Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu, Bandara Radin Inten II di Lampung, dan Bandara Hanandjoeddin di Belitung.
Selain itu, terdapat Bandara APT Pranoto atau Bandara Samarinda Baru dan Bandara Syukuran Aminuddin Amir di Luwuk.