Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demi Ekspor CPO ke India, Mendag Enggar Rela Buka Keran Impor Farmasi dan Mobil Suzuki

Produk CPO asal Indonesia dikenai bea masuk 54% sementara produk turunannya 44%. Sementara itu, Malaysia mendapatkan tarif berbeda setelah menjalin pakta dagang MICECA mulai awal tahun ini.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (tengah) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/2/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (tengah) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/2/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia siap membuka keran impor beberapa komoditas dari India agar bea masuk minyak kelapa sawit (CPO) dari RI dikurangi.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, lobi-lobi itu akan dilakukan saat dia menghadiri pertemuan menteri perdagangan negara anggota Asean-India Free Trade Aggrement (AIFTA) di India pada 21 Februari 2019. Dia akan berusaha melobi India agar bea masuk CPO asal RI setara dengan Malaysia.

"Kemarin kita sudah tawarkan gula mentah dan daging kerbau sebagai trade-off untuk CPO. Tapi mereka belum mau. Makanya kita mau tawarkan ke India. Mereka ingin barang apa saja untuk kita serap, apapun itu selama kita bisa menyerap dan kita butuhkan," ujarnya, Senin (18/2/2019).

Adapun, produk CPO asal Indonesia dikenai bea masuk 40%, sedangkan produk turunannya 50%. Sementara itu, Malaysia mendapatkan tarif berbeda setelah menjalin pakta dagang MICECA mulai awal tahun ini. Perjanjian dagang itu membuat bea masuk CPO dari Malaysia sebesar 40% dan produk turunannya sebesar 45%. 

"Tujuan kami minimal tarif masuk CPO kita setara dengan Malaysia. Sementara itu dulu goalnya," katanya

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, terdapat dua produk yang berpotensi ditawarkan ke India untuk dipertukarkan dengan penurunan bea masuk CPO. Produk itu adalah otomotif dan produk bahan baku obat-obatan.

"Kita sedang upayakan menawarkan ke mereka untuk membeli sebanyak-banyaknya otomotif mereka, terutama Suzuki. Selain itu, kita juga tawarkan bahan baku obat-obatan. Karena industri farmasi kita memang butuh dan India ingin kita menyerapnya," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper