Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Tarif Kargo Udara Pengaruhi Ekspor Perikanan

Peningkatan tarif transportasi udara, khususnya untuk kargo, tampaknya cukup berdampak pada kegiatan ekspor produk perikanan Indonesia.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Peningkatan tarif transportasi udara, khususnya untuk kargo, tampaknya cukup berdampak pada kegiatan ekspor produk perikanan Indonesia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat peningkatan biaya transportasi yang mencapai 183% (Januari 2018-Januari 2019) ini bahkan sampai menyebabkan berhentinya usaha ekspor hasil perikanan di sejumlah tempat.

“Harga jual dengan produk perikanan tidak kompetitif dengan biaya logistik yang lebih dari 20%,” sebut Direktur Jenderal PDSPKP Rifky Effendi Hardijanto seperti dikutip dari keterangan pers, Rabu (13/2/2019).

Seperti diketahui, peningkatan tarif kargo udara ini ditengarai oleh sejumlah indikator seperti kenaikan biaya avtur sebesar 40% dan pelemahan kurs rupiah hingga 14%.

Untuk mengatasi hal ini, KKP bersama sejumlah pemangku kepentingan pun menetapkan tiga langkah yang dibagi dalam solusi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Solusi jangka pendek akan dilakukan melalui pembedahan cost structure penerbangan, konsolidasi muatan ikan, serta inisiasi kerjasama untuk menjamin keteraturan volume dan pengiriman. Adapun pelaksanaannya akan dipimpin oleh Kementerian Koordinator Perekonomian.

Sementara itu, untuk solusi jangka menengah akan dilakukan dengan mendorong ekspor langsung dari Kawasan Timur Indonesia melalui hub Makassar sembari mengurangi double handling.

Adapun, solusi jangka panjang adalah dengan menambah armada dan memperbaiki sarana distribusi ikan via udara, membuat hub dan spoke logistik untuk hasil perikanan.

Ketiga solusi ini dicetuskan dalam rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan termasuk Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Koordinator Maritim, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya, Angkasa Pura I dan pelaku usaha perikanan baru-baru ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper