Bisnis.com, JAKARTA—Untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM, pemerintah telah memperkuat akses dan mutu pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK).
Ke depan, diharapkan BLK mengadakan pelatihan pada Sabtu-Minggu dan malam hari agar masyarakat yang memiliki berbagai aktivitas sehari-hari tetap dapat ikut pelatihan.
Hal tersebut dijelaskan Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri dalam pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi dan Penandatanganan MoU Kerja Sama Dengan Industri Tahun 2019 di BLK Ternate, Maluku Utara, pada Jumat (1/2/2019) petang.
Hanif menjelaskan, beberapa BLK sendiri saat ini sudah membuka program kelas sabtu-minggu dan program kelas malam. Salah satunya adalah BBPLK Bekasi.
"(BBPLK) Bekasi sudah buka, tinggal yang di sini disiapkan saja," kata Hanif dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (2/2/2019).
Hanif berharap BLK lain di berbagai daerah juga mengambil langkah yang serupa. Sehingga, masyarakat yang memiliki aktivitas seperti bekerja atau sekolah di hari kerja tetap dapat meningkatkan keterampilan. Begitupun dengan masyarakat yang beraktivitas di siang hari, agar tetap dapat mengakses pelatihan di BLK pada malam harinya.
"Sehingga kalau dia memulai bekerja sebagai apa saja, dia bisa memiliki karir dan tidak terjebak pada satu pekerjaan sampai puluhan tahun," ujarnya.
Berdasarkan penjelasannya, dalam kurun 4 tahun terakhir Kemenaker telah melakukan berbagai terobosan agar pelatihan di BLK mudah diakses. Langkah ini diwujudkan dengan dihapusnya syarat minimal latar belakang pendidikan, dan batas maksimal usia. Dengan langkah ini, diharapkan angkatan kerja Indonesia yang masih didominasi lulusan SD-SMP (58%) memiliki akses untuk meningkatkan kompetensi.
"Nggak peduli usianya berapa, nggak peduli pendidikannya apa, pokoknya kalau butuh keterampilan silahkan datang ke BLK, anda bisa mendapatkan pelatihan secara gratis," jelasnya.
Dirjen Binalattas Bambang Satrio Lelono menambahkan pelatihan BLK Ternate tahun ini terdiri 147 paket atau kuota 2.352 orang. Dimana sebanyak 1.216 orang akan dilatih secara institusional di BLK dan sisanya di berbagai wilayah Maluku Utara melalui MTU (Mobile Training Unit).
Menurutnya, prosentase lulusan BLK Ternate yang terserap dunia industri mencapai 80%. Dia pun berharap agar pemda dan dunia industri memberi dukungan lebih dalam untuk investasi SDM di Maluku Utara.
"Hal ini dilakukan agar kedepan, penyerapan tenaga kerja lulusan BLK Ternate semakin meningkat," paparnya.