Dinilai Ikut Serta Promosikan Perdamaian dan Nilai Kesetaraan, Manajemen Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Terima Penghargaan dari Sri Chinmoy Center

Sebagai pintu gerbang masuknya jutaan wisatawan global setiap tahunnya, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali merupakan salah satu Bandar Udara di Indonesia dan di dunia dengan demografi penumpang paling beragam, dengan latar belakang berbagai bangsa, suku, dan ras dari seluruh dunia.

MANGUPURA – Sebagai pintu gerbang masuknya jutaan wisatawan global setiap tahunnya, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali merupakan salah satu Bandar Udara di Indonesia dan di dunia dengan demografi penumpang paling beragam, dengan latar belakang berbagai bangsa, suku, dan ras dari seluruh dunia.

Berdiri di atas tanah Bali dengan tradisi kebudayaan luhur yang lestari di tengah hingar bingar modernitas, Manajemen Bandar Udara senantiasa berusaha untuk menghadirkan aura Taksu kepada seluruh pengguna jasa yang singgah di Bandar Udara.

Atas dasar ini lah, Sri Chinmoy Center, sebuah yayasan skala global yang aktif dalam mempromosikan perdamaian dunia dan nilai-nilai humanisme melalui musik, sastra, dan seni, kembali menganugerahi penghargaan Torch Bearer kepada Manajemen PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali. Manajemen Bandar Udara dinilai berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan prima, serta selalu mengutamakan keselamatan kepada seluruh pengguna jasa Bandar Udara yang keluar masuk Bali.

Bertempat di Taman Sri Chinmoy Peace Airport, Terminal Kedatangan Internasional pada Rabu (30/1), acara berlangsung khidmat dengan iringan lagu-lagu bertema perdamaian dalam tiga bahasa, Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, dan Bahasa Inggris, yang dipentaskan oleh kelompok paduan suara dari SMP Sunari Loka dan Sri Chinmoy International Choir.

“Sejak tahun 2001, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali mendapatkan kehormatan sebagai salah satu dari enam Bandar Udara di dunia yang dianggap sebagai Bandar Udara perdamaian atau peace airports. Kami merasa terhormat, pada tahun ini, Sri Chinmoy Peace-Blossom kembali memberikan apresiasi kepada manajemen atas usaha dan semangat dalam memberikan pelayanan yang bersifat imparsial kepada seluruh pengguna jasa Bandar Udara,” ujar Sigit Herdiyanto, Co. General Manager Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali dalam membuka sambutan.

Sigit sangat menyambut baik, serta merasa terhormat atas penghargaan dan apresiasi yang diterima.

Tilvila Hurwit, Koordinator Cri Chinmoy Peace-Blossoms dari Sri Chinmoy Center-USA, memberikan apresiasi kepada segenap jajaran Manajemen Bandar Udara atas komitmennya dalam memberikan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa Bandar Udara.

“Ide pokok dari Sri Chinmoy Peace Blossoms adalah agar kedamaian bisa tumbuh dalam diri dan bisa menyebar ke segala arah. Bandar Udara ini adalah tempat yang sangat signifikan. Jutaan orang datang dan pergi setiap tahunnya, dan aura Taksu langsung terasa setelah mendarat. Hal ini tak lepas dari profesionalisme, kehangatan, dan kerja sama dari Manajemen,” ujar Tilvila.

“Semoga Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali dapat selalu menjadi pelopor dalam mempromosikan perdamaian dan menciptakan keharmonisan dalam usahanya untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jasa Bandar Udara,” tutup Sigit.

Bersama 18 Bandar Udara di seluruh dunia, di antaranya Bandar Udara Jenewa di Swiss; Bandar Udara Internasional Robert Gabriel Mugabe di kota Harare, Zimbabwe; Bandar Udara Václav Havel di Praha, Republik Ceko; Bandar Udara Internasional Cape Town di Afrika Selatan; dan Bandar Udara Internasional Mactan-Cebu di Filipina, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai didedikasikan sebagai Bandar Udara Perdamaian pada tahun 2001 lalu.

Selain Bandar Udara, sejumlah landmark, baik itu bangunan buatan manusia seperti jembatan, stadion olahraga, ataupun keseluruhan kota; maupun keajaiban alam seperti air terjun, gunung, danau, dan delta sungai, dikukuhkan sebagai bagian dari Sri Chinmoy Peace-Blossoms. Pengukuhan berbagai objek yang terletak di lebih dari 120 negara di dunia tersebut ke dalam Peace Blossoms dimaksudkan untuk menggaungkan gema perdamaian dan memberikan inspirasi tentang nilai-nilai harmoni kepada pengunjung yang setiap harinya lalu lalang.

Terlahir dengan nama Chinmoy Kumar Ghose di East Bengal, India Britania pada 27 Agustus 1931, Sri Chinmoy adalah seorang guru spiritual yang merupakan salah satu figur berpengaruh dalam ilmu meditasi. Selain aktif dalam dunia spiritualisme, Sri Chinmoy juga aktif dalam diplomasi soft power untuk mewujudkan perdamaian dunia melalui musik, sastra, seni, dan olahraga.

Berkat usahanya, berbagai penghargaan dianugerahkan kepadanya, di antaranya Pilgrim of Peace Award, Mother Teresa Award, dan Jawaharlal Nehru Award yang dianugerahkan oleh Badan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB, UNESCO. Sri Chinmoy Center didirikan dengan nilai-nilai ajaran perdamaian yang diajarkan oleh Sri Chinmoy, serta turut aktif mempromosikan perdamaian dunia melalui konser musik, Sri Chinmoy Peace Run, dan bantuan kemanusiaan dalam bentuk The Oneness-Heart-Tears and Smiles.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : MediaDigital
Editor : MediaDigital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper