Bisnis.com, SEMARANG — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah menjajaki program penyaluran pinjaman untuk kebutuhan permodalan bagi para pelaku usaha kecil dan mikro.
Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah Ahmad Darodji menerangkan bahwa program yang dinamai Baznas Mikro Finance tersebut terutama ditujukan kepada para pelaku usaha mikro yang membutuhkan bantuan modal namun kesulitasn mengakses pinjaman perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
Adapun, plafon pinjaman yang diberikan melalui skema tersebut berada pada kisaran Rp2,5 juta hingga Rp3 juta.
"Kami ingin keberadaan Baznas semakin membantu pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan. Saat ini banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses permodalan karena dianggap tidak bankable," katanya, Jumat (18/1/2019).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa program yang diinisiasi oleh Baznas tersebut dapat didistribusikan melalui kerja sama dengan unit usaha syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng).
Ganjar menambahkan, potensi zakat di Jawa Tengah sangat besar. Zakat yang terkumpul dari para aparatur sipil negara di wilayah Pemerintah Provinsi Jateng, menurut Ganjar, dapat mencapai sekitar Rp2,5 miliar per bulan.
"Saya berharap hal ini dapat menjadi gerakan nasional sehingga sejumlah persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan anggaran negara, bisa menggunakan dari zakat ini," terangnya.