Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Siapkan Langkah Atasi Ketimpangan Struktur Penerimaan Pajak

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah memikirkan langkah untuk merespons ketimpangan dalam struktur penerimaan pajak nonmigas.
Memacu penerimaan pajak./Bisnis-Radityo Eko
Memacu penerimaan pajak./Bisnis-Radityo Eko

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah memikirkan langkah untuk merespons ketimpangan dalam struktur penerimaan pajak nonmigas.

Direktur Peraturan Perpajakan II Ditjen Pajak Yunirwansyah menjelaskan, saat ini otoritas pajak tengah membahas berbagai opsi untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Ya lagi kita bahas [persoalan itu]," kata Yunirwansyah kepada Bisnis.com, dikutip Senin (14/1/2019).

Kendati demikian, Yunirwansyah enggan menjelaskan detil yang akan ditempuh pemerintah.

Seperti diketahui, Data Direktorat Jenderal Pajak menunjukkan, pertumbuhan setoran PPh orang pribadi pada 2018 justru melambat dibandingkan dengan 2017. Per akhir Desember 2018, setoran PPh OP senilai Rp9,41 triliun atau tumbuh melambat pada angka 20,53%. Padahal tahun lalu pertumbuhan jenis pajak tersebut mampu menembus angka 47%.

Dilihat secara kontribusinya ke penerimaan pajak, kinerja penerimaan PPh OP yang sebesar Rp9,41 triliun hanya menyumbang 0,7% dari total penerimaan Ditjen Pajak per 31 Desember 2018. Angka ini tentu masih sangat rendah. Bandingkan dengan penerimaan dari golongan karyawan, dengan realisasi sebesar Rp134,9 triliun, bisa dibilang kontribusi karyawan ke penerimaan pajak 2018 mencapai 10,7%.

Padahal, kalau melihat berbagai kajian, sebenarnya ada banyak oramg kaya di Indonesia. Credit Suisse yang menerbitkan laporan Global Wealth Report 2018 menunjukkan bahwa sebanyak 742 orang Indonesia masuk dalam kategori high net worth individuals (HNWI) dengan kekayaan lebih dari US$50 juta. Jika angka diperinci, 424 orang memiliki kekayaan sebesar US$50 juta–US$100 juta, 274 orang memiliki kekayaan sebanyak US$100 juta–US$500 juta, dan 44 orang memiliki kekayaan lebih dari US$500 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper