Bisnis.com, JAKARTA--Konsumsi semen dalam negeri sepanjang 2018 tercatat tumbuh 4,9% secara tahunan menjadi 69,51 juta ton.
Widodo Santoso, Ketua Asosiasi Semen Indonesia, mengatakan pertumbuhan tersebut sesuai dengan prediksi asosiasi yang sebesar 4%-5%. Dengan pertumbuhan sebesar 4,9% tersebut, terjadi kenaikan konsumsi semen domestik sebesar 3,16 juta ton.
"Kenaikan tersebut didominasi oleh permintaan di Jawa dan Sumatra, dengan porsi sekitar 74%. Sisanya, berasal dari Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan kawasan Indonesia Timur," ujarnya Senin (14/1/2019).
Widodo menuturkan permintaan yang didominasi oleh Jawa dan Sumatra wajar terjadi karena kebutuhan perumahan dan infrastruktur banyak berada di kedua wilayah tersebut. Sementara itu, untuk Sulawesi, Kalimantan, dan kawasan Indonesia Timur kebutuhan perumahan kecil karena jumlah penduduknya relatif sedikit.
Adapun, porsi kebutuhan semen dalam negeri untuk perumahan sebesar 75% dan sisanya untuk proyek dan infrastruktur. Hal ini, lanjut Widodo, terlihat bahwa permintaan semen sak atau bag jauh lebih besar dibandingkan semen curah.