Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Kayu Panel Diprediksi Tumbuh 6%

Pelaku usaha optimistis produksi kayu panel pada 2019 akan tumbuh sebesar 5%—6% dari total produksi kayu panel pada 2018 sebesar 3 juta m3.
Panel kayu dan kayu olahan/Ilustrasi-kemenperin.go.id
Panel kayu dan kayu olahan/Ilustrasi-kemenperin.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha optimistis produksi kayu panel pada 2019 akan tumbuh sebesar 5%—6%  dari total produksi kayu panel pada 2018 sebesar 3 juta m3.

Ketua Umum Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) Bambang Soepijanto mengatakan potensi angka pertumbuhan 5%-6% itu didapatkan berdasarkan hasil dari data potensi kayu tahunan di mana di dalamnya berisi data tebangan tahunan.

"[Dari data tersebut] potensi produksi kayu panel akan tumbuh sekitar 5%—6%," ujar Bambang saat dihubungi Bisnis, Rabu (2/1/2019).

Selain itu, guna menunjang produksi kayu panel, saat ini Apkindo menggunakan sebagian besar bahan baku yang berasal dari Hutan Tanaman Industri (man-made forest) dan Hutan Rakyat.

"Nah, dari hasil [tebangan kayu] hutan tanaman industri itulah dioptimalkan bahan baku kebutuhan industri kayu panel dan sebagainya, tergantung bahan-bahan yang bisa digunakan," jelasnya.

Bambang menambahkan, fenomena El Nino ataupun La Nina tidak akan berdampak signifikan terhadap produksi kayu panel pada 2019. Menurutnya, kedua fenomena tersebut hanya akan berpengaruh terhadap perubahan iklim dan proses logistik.

Bambang menjelaskan dalam proses logistik, el nino tidak akan memberikan pengaruh besar. Akan tetapi, apabila la lina yang menyerang maka gangguan logistik bisa saja terjadi karena adanya potensi banjir.

“Intinya [industri kehutanan] lebih besar concern-nya kalau hujan lebat dibandingkan dengan kemarau panjang. [Industri kayu] ini [berhubungan dengan] kehutanan, bukan [seperti] jagung yang tidak akan panen karena kemarau,”

Sebelumnya, Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Herizal mengatakan bahwa pada April—Mei 2019, Indonesia akan memasuki awal musim kemarau.

“Kita lihat level peluang El Nino nya turun dari  moderat ke lemah dan ada kemungkinan el nino menjadi netral atau [mungkin] tidak ada peluang El Nino pada bulan-bulan berikutnya. Namun, model numerik baru bisa memprediksi El Nino sampai dengan enam bulan ke depan,” ujarnya Herizal kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper