Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RESOLUSI BISNIS 2019: Pengembang Muda Perkuat Segmentasi Bisnis

Mengawal 2019, pengembang industri properti tetap bergerak optimis dan yakin dengan menggarap proyek untuk segmen tertentu.
Ilustrasi Tahun Baru 2019./REUTERS-Pavel Rebrov
Ilustrasi Tahun Baru 2019./REUTERS-Pavel Rebrov

Bisnis.com, JAKARTA - Mengawal 2019, pengembang industri properti tetap bergerak optimis dan yakin dengan menggarap proyek untuk segmen tertentu.

CEO Elang Group, Elang Gumilang, mengatakan pihaknya akan kembali fokus menggarap perumahan segmen menengah ke bawah, khususnya perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

"Jika sebelumnya kami sempat mengembangkan rumah segmen menengah dan rumah subsidi dengan porsi 50 : 50, di 2019 kami akan kembali fokus dengan rumah segmen menengah ke bawah," kata Elang kepada Bisnis, Jumat (28/12/2018).

Elang memaparkan di tengah pasar properti yang sedang tidak baik, pihaknya melihat segmen yang cukup stabil adalah segmen menengah ke bawah. Selain itu, segmen tersebut banyak mendapatkan bantuan dari pemerintah, salah satunya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

Dia juga menilai sifat willingness to pay pada segmen ini lebih kencang karena membeli hunian bukan dijadikan sebagai produk investasi, tapi memang merupakan suatu kebutuhan.

Elang Group akan membangun sebanyak 5.000 unit rumah subsidi di kawasan Bogor dan Sukabumi. Proyek tersebut akan dibangun di area segitiga emas Bogor, terletak tak jauh dari jalan tol dan stasiun commuter line Bogor, sehingga Ghofar menilai inilah yang menjadi kelebihan proyeknya. Dia juga mengklaim perumahan yang dibangun merupakan rumah subsidi pertama dan terbesar di Bogor.

Elang mengatakan pada 2018 pencapaian perusahaan belum begitu bagus karena masih konsolidasi internal. Namun,

dia mengaku optimis menghadapi 2019. Dia menilai akan selalu ada peluang di tengah krisis, malah pihaknya mengaku akan terus ekpansif menambah pasokan lahan.

"Mungkin kita tidak bisa mengubah arah angin, tapi kita bisa mengubah arah sayap kita. Jika tahun depan banyak yang bilang tahun politik, banyak yang wait ann see, kami tetap optimis," jelas dia.

Sementara, CEO PT Relife Property Ghofar Rozak mengatakan tahun 2019 merupakan bagian srategis untuk memperkuat pertumbuhan perusahaan.

"Industri properti dalam posisi tight, kami yakini akan sedikit lebih baik dari 2018," kata Ghofar kepada Bisnis, Jumat (28/12/2018)

Dia mengatakan pihaknya masih akan fokus pada pasar segmen mengengah. Dia menilai untuk segmen pasar ini akan terus berjalan karena backlog perumahan juga besar.

Lanjut Ghofar, Relife masih tetap mengembangkan rumah tapak karena rumah tapak yang paling dibutuhkan oleh end user. "Segmen ini perlu dilihat, untuk segmen tertentu masih bagus, yang dirasa agak berat adalah produk untuk produk investasi seperti apartemen," kata dia.

Pihaknya telah menyiapkan tiga proyek rumah tapak, yaitu di kawasan Bogor, Tangerang, dan Bekasi dengan harga rumah yang akan dibanderol mulai dari harga Rp250 juta hingga Rp1 miliar. Pihaknya mematok penjualan tumbuh 20% hingga 30% pada tahun 2019.

Tak hanya gencar mengembangkan proyek, perusahaan juga memiliki rencana untuk melantai di bursa pada 2019. Ghofar mengatakan jika semua persiapan lancar maka  rencana IPO bisa direalisasikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper