Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer dari kawah menyusul ditetapkannya Anak Krakatau menjadi level III (SIAGA) pada 27 Desember 2018.
Aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda terus dipantau secara intensif oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM.
"Perkembangan setiap menit dipantau dari sini. Masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 km dari kawah. Saat hujan abu turun, masyarakat agar mengenakan masker dan kacamata bila beraktivitas di luar rumah," kata Jonan saat melakukan inspeksi di Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau Desa Pasauran, Banten dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Jumat (28/12).
Kunjungan Jonan ke Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau ini untuk memantau bahwa alat-alat berfungsi dengan baik dan maksimal.
Adapun peralatan yang tersedia di pos pengamatan antara lain berupa penunjuk arah mata angin untuk memonitor pergerakan abu vulkanis, CCTV untuk memantau secara visual gunung, infrasonik dan seismograf sebanyak duanbuah dengan dua jenis keakuratan yang ditempatkan di Pulau Sertung.
Sementara seismograf yang terletak di Pulau Gunung Anak Krakatau terdampak aktivitas vulkanik pada 22 Desember 2018, akan segera dipasang lagi di 2 titik di pulau sekitar Gunung Anak Krakatau menunggu kondisi cuaca dan aktifitas gunung api yang memungkinkan. Seismograf tersebut mengalami 3 kali pergantian sejak meningkatnya aktifitas gunung Anak Krakatau pada Juli 2018 karena beberapa kali terkena dampak erupsi.
Jonan menjelaskan, aktivitas Gunung Anak Krakatau yang besar sekitar September lalu, dibandingkan dengan Desember ini relatif lebih kecil, yakni sekitar seperempatnya.
Terkait jalur penerbangan masih bersifat aman, ketinggian abu sekitar 500-700 meter sedangkan penerbangan 5000-10.000 meter.
"Kementerian ESDM akan terus berkordinasi dengan BPPT, LIPI dan BMKG untuk mempelajari tsunami kemarin akibat karena apa saja. Terkait sharing pengetahuan dan informasi, termasuk dengan negara-negara lain seperti Amerika, Jepang, Perancis, karena kegeologian bersifat global," kata Jonan.
Di Pos Pengamatan ini, Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar menyampaikan bahwa sebanyak 6 orang, termasuk vulkanologis dan teknisi dikirim dari Bandung. Menginggat kondisi Krakatau berstatus siaga sehingga diperlukan perhatian lebih.
"Kondisi sekarang masih ada letusan dan beberapa kali tremor yang terpantau dari seismograf yang dipasang di Pulau Sertung," kata Rudy.
Saat ini, Gunung Anak Krakatau mempunyai elevasi tertinggi 338 meter dari muka laut (pengukuran September 2018). Karakter letusannya adalah erupsi magmatik yang berupa erupsi eksplosif lemah (strombolian) dan erupsi efusif berupa aliran lava.