Bisnis.com, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melaporkan penyelenggaraan angkutan laut Natal dan Tahun Baru berjalan lancar sejauh ini dan tidak ada kecelakaan kapal.
"Kami juga mendapatkan laporan dari petugas Posko Angkutan Laut Natal Tahun 2018 dan Tahun Baru 2019, hingga hari ini tidak ada penumpang di pelabuhan yang tidak terangkut oleh kapal," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Hubla Wisnu Handoko, Selasa (25/12/2018).
Ditjen Hubla sejauh ini belum memberikan penjelasan tentang faktor yang mendorong peningkatan jumlah penumpang angkutan laut dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Berdasarkan data Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (Siasati) Kemenhub, Selasa (25/12/2018) hingga pukul 16.10 WIB, jumlah penumpang angkutan laut sejak H-5 (20 Desember) sampai dengan H1 (25 Desember) mencapai 443.281 orang. Jumlah itu meningkat 33% dibandingkan dengan angka kumulatif pada periode sama tahun sebelumnya yang hanya 333.172 orang.
Performa tersebut berkebalikan dengan penurunan jumlah penumpang yang terjadi pada moda angkutan lain, mulai dari angkutan jalan, angkutan penyeberangan, angkutan kereta api, hingga angkutan udara.
Kemenhub, sambung Wisnu, telah mengeluarkan maklumat pelayaran yang berisi imbauan kepada seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut, nakhoda, dan operator kapal, agar mewaspadai cuaca ekstrem yang bisa terjadi dalam tujuh hari ke depan.
"Kami tak henti-hentinya mengingatkan kepada para nakhoda untuk selalu memperhatikan laporan cuaca dari BMKG dan Maklumat Pelayaran yang dikeluarkan Ditjen Perhubungan Laut, baik sebelum kapal berangkat maupun selama kapal berlayar," katanya.
Dia mengemukakan, selama penyelenggaraan angkutan laut Natal dan Tahun Baru, petugas Ditjen Hubla di kantor pusat dan di pelabuhan tidak hanya fokus pada pelayanan kepada penumpang, tetapi juga memonitor setiap kapal dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan cuaca ekstrem.
Sementara itu, berkaitan dengan bencana tsunami yang menerjang Selat Sunda pada 22 Desember 2018, Ditjen Hubla menyiapkan kapal penumpang KM Sabuk Nusantara 66 untuk mengangkut para korban di Pulau Sebesi Lampung yang meminta untuk segera dievakuasi. Jumlah korban diperkirakan sekitar 1.000 orang.
"Kami sedang mempercepat evakuasi pengungsi di Pulau Sebesi yang berdekatan dengan Pulau Krakatau menggunakan kapal penumpang yang lebih besar. Untuk itu, kami menyiapkan kapal KM Sabuk Nusantara 66 dari Pelabuhan Sunda Kelapa," tutur Wisnu.