Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BAURAN ENERGI, Keterlambatan Pasokan FAME B20 Terus Diminimalisir

Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) menyatakan sudah semua badan usaha bahan bakar minyak (BU BBM) telah mengirimkan purchase order (PO) kebutuhan Fatty Acid Methyl Esters (FAME), bahan baku B20, untuk pelaksanaan B20 mulai Januari 2019.
Kebijakan bauran biodiesel 20% atau B20./Bisnis-Radityo Eko
Kebijakan bauran biodiesel 20% atau B20./Bisnis-Radityo Eko

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) menyatakan sudah semua badan usaha bahan bakar minyak (BU BBM) telah mengirimkan purchase order (PO) kebutuhan Fatty Acid Methyl Esters (FAME), bahan baku B20, untuk pelaksanaan B20 mulai Januari 2019.

Kendati pemesanan sudah dilakukan jauh-jauh hari, menurut Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan, hal tersebut belum menjamin realisasi B20 mulai 1 Januari 2019 bisa terlaksana tepat waktu 100%. Pasalnya, terdapat penyesuaian mekanisme suplai tahun depan.

Untuk mengoptimalkan implementasi perluasan mandatori B20 ke sektor non-PSO, pemerintah memutuskan untuk menyederhanakan titik tujuan penyaluran FAME dari badan usaha bahan bakar nabati (BU BBN) kepada PT Pertamina (Persero) dari 112 titik menjadi 25 titik.

Penerapan penyaluran ke 25 titik lokasi tersebut akan efektif diberlakukan mulai 1 Januari 2019. Nantinya, biodiesel yang sudah dicampur di 25 titik tersebut akan didistribusikan sendiri oleh Pertamina ke SPBU-SPBU miliknya. Sehingga BU BBN tak perlu lagi memasok ke 112 fasilitas blending Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Pasti ada keterlambatan. Misalnya, di Kertapati sekarang di suplai langsung (BU BBN). Tanggal 31 Desember [pasokan] dia habis, tidak ada suplai. [Suplai tahun depan] dia harus menunggu dari Pajang, di sana kan PO-nya untuk tanggal 1 Januari. Dari Pajang, Pertamina butuh waktu berapa hari untuk angkut suplai ke Kertapati," ujar Paulus di Jakarta, Kamis (20/12/2018). "Itu memang kalau ada peralihan begitu."

Namun dia yakin setelah sistem penyaluran pada 1 Januari 2019 berjalan, kedepan keterlambatan pasokan FAME tidak akan menjadi kendala. Pihaknya dan semua BU BBM tengah berusaha keras untuk meminimalisir keterlambatan pasokan B20.

Di sisi lain, upaya mengejar realisasi B20 sebesar 100% terus dilakukan dengan mempersiapkan floating storage atau tempat penyimpanan mengambang FAME di perairan Balikpapan, Kalimatan Timur dan Tuban, Jawa Timur.

Paulus berujar pengadaan floating storage tersebut masih terus didiskusikan. Pihaknya dan Pertamina masih mengkaji secara teknis penyediaan floating storage tersebut.

"[Floating storage] ada beberapa ya. Yang di Tuban sedang di cek teknisnya. Kami sedang kajian perundingan teknis bagaimana agar bisa cepat," katanya.

Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Andriah Febby Misna mengatakan bahwa berdasarkan kajian lebih lanjut, 25 titik-titik pusat distribusi FAME ke Pertamina ternyata belum siap sepenuhnya.

"Kami upayakan memang 25 titik. Tapi seperti kemarin Tuban nggak bisa makanya kami tambah beberapa titik lagi. Mungkin akan lebih dari 25 titik. Tapi target kami bagimana B20 bisa tersalurkan 100% kan, jadi ketika Tuban nggak bisa, kami kembali ke mekanisme lama karena yang lama sudah lancar," kata Febby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper