Bisnis.com, JAKARTA - Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar dilirik oleh PT PP Properti Tbk., anak perusahaan PT PP (Persero)Tbk. yang banyak mengembangkan proyek apartemen mahasiswa.
Direktur Realti PT PP Properti Tbk (PPR0) Galih Saksono mengatakan ada sekitar 35.000 jumlah mahasiswa di Yogyakarta, baik dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Menurutnya, kondisi tersebut merupakan tambang emas bagi developer properti untuk membangun apartemen.
"Sebenarnya PPRO sudah lama ingin masuk ke Yogyakarta. Hanya saja kami sangat menghargai moratorium yang ada di sini," papar Galih, dikutip melalui keterangan resmi pada Selasa (11/12/2018).
Usai mengakuisisi salah satu pengembang swasta Yogyakarta, Galih mengatakan pihaknya berkomitmen mengembangkan hunian untuk mahasiswa di Yogyakarta dengan konsep apartemen yang bebas penyalahgunaan narkoba.
"Selain di Yogyakarta, apartemen bebas anti narkoba yang telah kami kembangkan yaitu di apartemen Evenciio, Depok. Kemudian apartemen The Alton di Semarang, apartemen Begawan di Malang, Louvin di Jatinangor, Bandung, dan apartemen Mazhoji di Depok," jelas dia
Sebagai bentuk upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), lanjut Galih, PPRO memang merancang program untuk membantu Badan Narkotika Nasional (BNN) mencegah dan memberantas narkoba di lingkungan apartemen, terutama produk-produk apartemen PPRO yang membidik segmen mahasiswa.
Baca Juga
Upaya tersebut pun diapresiasi dalam bentuk penghargaan dari BNN pada puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018 di Sukabumi, Juli 2018 lalu.
PPRO, lanjut Galih, sebagai pengembang dapat mengemban peran untuk andil dalam upaya pencegahan bahaya narkoba.
Dia menjelaskan angka penjualan apartemen PPRO meningkat karena konsep tersebut. Banyak orang tua yang membeli unit untuk ditempati sendiri oleh putra-putrinya maupun disewakan ke mahasiswa lain.