Bisnis.com, JAKARTA — Kontraktor BUMN mendominasi prakualifikasi proyek pembangunan Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo dengan total nilai pengerjaan mencapai Rp2,32 triliun.
Sebagaimana dilansir dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kementerian PUPR, sebanyak tiga kontraktor BUMN lulus prakualifikasi pembangunan Bulango Ulo Paket I dengan harga perkiraan sendiri mencapai Rp1,28 triliun.
Ketiga BUMN tersebut yakni PT Brantas Abipraya, PT Waskita Karya Tbk., dan PT Hutama Karya. Mereka menyisihkan 132 peserta yang ikut serta dalam lelang tersebut.
Sementara itu, terdapat empat kontraktor BUMN yang bersaing untuk memenangkan pengerjaan paket II sebesar Rp1,08 triliun, yaitu PT Brantas Abipraya, PT Waskita Karya Tbk., PT Hutama Karya, dan PT Nindya Karya. Mereka lulus prakualifikasi menyisihkan 129 peserta yang mendaftar.
Rencananya, penetapan pemenang proyek tersebut akan dilakukan pada 12 Desember 2018 dan penanandatanganan kontrak digelar pada 21 Desember 2018.
Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan penandatanganan kontrak sejumlah proyek bendungan yang masih dalam tahapan lelang bisa dilaksanakan sebelum tutup tahun ini.
Baca Juga
Selain Bulango Ulu, saat ini terdapat enam proyek bendungan dengan total pengerjaan Rp12,10 triliun yang masih dalam tahap pelelangan.
Keenam proyek pembangunan bendungan tersebut yakni Tamblang di Bali, Beringin Sila dan Meninting di Nusa Tenggara Barat, Bagong di Jawa Timur, Manikin di Nusa Tenggara Timur, dan Rukoh di Aceh.
“Masih sesuai, jadwalnya seperti itu," kata Sumiarsih kepada Bisnis, belum lama ini.
Bendungan Bulango Ulu bakal dibangun dengan anggaran tahun jamak. Proyek ini diestimasi dapat memiliki kapasitas tampung hingga 116,89 juta meter kubik dan memberi manfaat untuk mengairi irigasi seluas 4.193 hektare.
Pembangunan bendungan ini sebelumnya sempat ditolak sejumlah warga, tetapi akhirnya bisa mulai direalisasikan pada tahun ini.