Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Pengguna Inovasi Sawit Diusulkan Dapat Insentif

Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit  (BPDP-KS) perlu memperluas peran pendanaannya dengan memberikan insentif bagi BUMN yang memanfaatkan inovasi teknologi dari sawit.
Kebijakan penggunaan biodiesel dan realisasi produksi biodiesel dan biosolar 2013 hingga 2017./Bisnis-Husin Parapat
Kebijakan penggunaan biodiesel dan realisasi produksi biodiesel dan biosolar 2013 hingga 2017./Bisnis-Husin Parapat

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit  (BPDP-KS) perlu memperluas peran pendanaannya dengan memberikan insentif bagi BUMN yang memanfaatkan inovasi teknologi dari sawit.

Misalnya saja Pertamina  untuk membuat kilang pengolahan crude palm oil (CPO) serta PLN untuk berinvestasi pada mesin-mesin yang kompatibel dengan biodiesel. 

Peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Agus Kismanto memperkirakan perluasan peran pendanaan itu diprediksi mampu menahan kejatuhan harga minyak CPO yang kini berada di bawah US$500 per ton yang dipicu turunnya permintaan pasar ekspor dan berakibat pada terjadinya kelebihan CPO Indonesia sebesar 4 juta ton pada tahun ini.

Agus mengatakan pembangunan kilang CPO dapat mempercepat proses pencampuran minyak mentah (crude oil) dengan CPO menjadi bahan bakar. “Pembangunan Kilang itu diharapkan mampu menyerap CPO hingga 20 juta ton per tahun atau 340 ribu barel per hari (bph),” kata Agus dalam siaran resmi Minggu (9/12/2018).

Insentif bagi PLN, katanya, perlu dilakukan untuk agar ada peningkatan penggunaan CPO pada pembangkit listrik. Dengan insentif ini, PLN dapat mengembangkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berbahan bakar miyak sawit.

Hanya saja, agar PLN tidak terbebani, BPDP-KS dapat membantu pembiayaan untuk pilot plant dan perencanaan. “Peran BPDP-KS juga diperlukan ketika terjadi selisih harga antara BBM dan BBN,” kata Agus.

Agus menyarankan, pemerintah juga perlu  melakukan penjajakan program barter biodiesel biothanol dengan Brasil yang memiliki potensi sebesar 3,3 juta kiloliter. Selain itu, Substitusi MFO (marine fuel oil) dengan CPO oleh PLN yang potensinya bisa mencapai 0,9 juta kiloliter juga perlu dilakukan.

“Peluang lain,mengganti PLTD berbahan bakar HSD dengan CPO atau minyak goreng. Potensinya bisa mencapai 2,9 juta kiloliter," kata Agus.

Selain itu, Agus  menyarankan pemerintah untuk mempercepat program B20 menjadi B30. “Paling tidak, program B 30 bisa terealisasi pertengahan tahun depan untuk mempercepat serapan dan mendorong kenaikan harga CPO.” 

Indonesia, lanjutnya, perlu mempunyai peta jalan  industri sawit nasional dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi sawit, pusat referensi harga sawit, dan pusat hilirisasi sawit dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper