Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebijakan Pemerintah Dorong Pasar Properti Lebih Stabil 2019

Pertumbuhan sektor properti pada 2019 dinilai akan tetap stabil kendati terhadang pemilihan presiden pada paruh pertama 2019.

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan sektor properti pada 2019 dinilai akan tetap stabil kendati terhadang pemilihan presiden pada paruh pertama 2019.

Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan mengatakan kebijakan pemerintah pada sektor properti sepanjang 2018 berdampak positif terhadap optimisme pasar sehingga membuat pasar properti secara nasional pada 2019 akan lebih positif, melanjutkan tren pertumbuhan yang telah terbentuk sepanjang 2018.

"Pemerintah meningkatkan anggaran infrastruktur sebesar 6% dari tahun sebelumnya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sejumlah kebijakan Pemerintah lainnya seperti pelonggaran Loan To Value (LTV), serta Program Sejuta Rumah membantu memudahkan masyarakat, terutama kelas menengah dan bawah untuk memiliki hunian," ujar Ike dikutip dari keterangan resminya, Minggu (9/12/2018).

Berdasarkan Property Martket Outlook 2019 oleh Rumah.com, kebijakan menjaga sentimen pasar tersebut telah berhasil menolong sektor properti terutama pasca Hari Raya dan dari pengaruh ekonomi global sehingga mengakibatkan pasar properti pada 2019 diprediksi akan lebih stabil secara garis besar.

Walaupun demikan, hasil survey juga tidak menampik bahwa akan ada kemungkinan perlambatan pertumbuhan pasar pada paruh pertama 2019 sebagai dampak Hari Raya Idul Fitri dan Pemilihan Presiden 2019 yang akan mempengaruhi minat beli konsumen walaupun tidak berdampak begitu siginifikan.

Pertumbuhan KPR/ KPA yang positif sebagai buah hasil dari pelonggaran LTV diprediksi akan semakin mendorong penjual menjadi agresif memasuki pasar dan memperbanyak suplai. Hal tersebut mengakibatkan Rumah.com Property Supply Index diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pada kisaran 10% hingga 15% (y-o-y) pada akhir 2019.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bank Indonesia, pertumbuhan KPR/ KPA meningkat sebesar 66,7% secara tahunan, bahkan lebih besar dari kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 42,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper