Bisnis.com, BEKASI - Pemerintah memutuskan menghentikan sementara proyek LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung seiring kemacetan parah yang kerap terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penghentian sementara hanya akan berlaku di titik kilometer 11 hingga kilometer 17 selama beberapa bulan ke depan dan akan berlanjut setelah masa Lebaran 2019 usai.
Budi Karya meminta pelaksana proyek yang melakukan kontruksi agar memperhitungkan dampak pengerjaan agar tidak menganggu lalu lintas dan berimbas pada kemacetan parah.
"Sebagai contoh, KCIC jangan dikerjakan dulu. LRT saya minta ditunda dulu beberapa bulan ke depan," katanya usai memimpin rapat, Selasa (20/11/2018).
Sementara, untuk proyek lain yang termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti Tol Layang Jakarta-Cikampek II akan terus dilanjutkan sehingga dapat digunakan pada masa Lebaran 2019. Di sisi lain, Budi Karya meminta Jasa Marga menyerahkan proposal secara detail terkait pengerjaan proyek tersebut dan meminta rapat lanjutan dengan pihak Jasa Marga padab esok hari.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan padatnya tol Jakarta-Cikampek lantaran di beberapa ruas tol tersebut memang terjadi pengerjaan proyek secara bersamaan. Menurutnya, titik terpadat berada di Cikunir kilometer 10, sehingga supaya efektif harus ada pengaturan pengerjaan dari beberapa proyek tersebut.
Baca Juga
Desi mengatakan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR akan menentukan terkait titik yang menjadi prioritas sehingga pengerjaan proyek tidak menumpuk di satu titik yaitu Cikunir.
"Ini tentunya harus saling tunggu gak bisa dikerjakan secara bersamaan di Cikunir. Kami akan sosialisasikan program pengerjaan mingguan," katanya.