Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Putuskan Proyek LRT dan Kereta Cepat Ditunda Sementara

Pemerintah memutuskan menghentikan sementara proyek LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung seiring kemacetan parah yang kerap terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, BEKASI - Pemerintah memutuskan menghentikan sementara proyek LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung seiring kemacetan parah yang kerap terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penghentian sementara hanya akan berlaku di titik kilometer 11 hingga kilometer 17 selama beberapa bulan ke depan dan akan berlanjut setelah masa Lebaran 2019 usai.

Budi Karya meminta pelaksana proyek yang melakukan kontruksi agar memperhitungkan dampak pengerjaan agar tidak menganggu lalu lintas dan berimbas pada kemacetan parah. 

"Sebagai contoh, KCIC jangan dikerjakan dulu. LRT saya minta ditunda dulu beberapa bulan ke depan," katanya usai memimpin rapat, Selasa (20/11/2018).

Sementara, untuk proyek lain yang termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti Tol Layang Jakarta-Cikampek II akan terus dilanjutkan sehingga dapat digunakan pada masa Lebaran 2019.   Di sisi lain, Budi Karya meminta Jasa Marga menyerahkan proposal secara detail terkait pengerjaan proyek tersebut dan meminta rapat lanjutan dengan pihak Jasa Marga padab esok hari.

Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan padatnya tol Jakarta-Cikampek lantaran di beberapa ruas tol tersebut memang terjadi pengerjaan proyek secara bersamaan.  Menurutnya, titik terpadat berada di Cikunir kilometer 10, sehingga supaya efektif harus ada pengaturan pengerjaan dari beberapa proyek tersebut.

Desi mengatakan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR akan menentukan terkait titik yang menjadi prioritas sehingga pengerjaan proyek tidak menumpuk di satu titik yaitu Cikunir.

"Ini tentunya harus saling tunggu gak bisa dikerjakan secara bersamaan di Cikunir. Kami akan sosialisasikan program pengerjaan mingguan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper