Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia atau Apersi telah mencapai pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 92 ribu unit hingga akhir Oktober 2018.
Ketua Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah optimistis pembangunan rumah bagi MBR dapat tercapai sesuai target hingga akhir 2018 yaitu sebanyak 130 ribu unit rumah terbangun.
"Makanya kami mengusulkan PUPR untuk menutup penghitungan program satu juta rumah jangan di November, karena hampir semua pengembang menggenjot penyelesaian di Desember," ujar Junaidi usai Rakornas Apersi di Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Begitu juga dengan penutupan penyerapan FLPP yang direncakan berakhir pada 7 Desember 2018, Apersi menyarankan untuk ditutup pada 20 Desember mengingat pengembang yang baru menggenjot di akhir tahun.
Kemudian ia sangat menyayangkan keputusan pemerintah yang menurunkan target penyerapan total subsidi FLPP dan SSB pada 2019 yang semula ditargetkan sebanyak 260 ribu menjadi hanya 184 ribu pada tahun depan.
Permintaan atas rumah bersubsidi dari masyarakat sesungguhnya masih besar hanya kembali tersendat pada pembiayaan, perizinan, pertanahan, dan infrastruktur. "Jadi tidak terserap, masalahnya bukan dari pengembang, dari segi pasokan tidak ada masalah."
Baca Juga
Junaidi mengatakan banyak skema pembiayaan perumahan bersubsidi yang kurang tepat dan bermanfaat, sehingga lebih baik untuk dialihkan kepada penyaluran KPR dan SSB.
Walaupun demikian, Apersi menaikkan target pembangunan untuk membangun 150 ribu unit rumah mbr pada tahun depan kendati kendala tahun politik dan penurunan saluran FLPP dan SSB.
Adapun, komposisi terbanyak masih berasal dari Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan hingga pertengahan November Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 968 ribu unit rumah.
"Capaian sejuta rumah belum optimal selama empat tahun terakhir dinilai belum optimal, tetapi trennya naik alhamdulillah sampai tengah november 968 ribu artinya insya Allah bisa lewat dari satu juta," ujar Khalawi.
Adapun komposisi dari capaian tersebut sebanyak 68% rumah MBR dan sebanyak 32% rumah non MBR.