Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pupuk plat merah, PT Pupuk Indonesia, targetkan pertumbuhan penjualan pupuk hingga 12,7 juta ton. Konsumsi pupuk yang positif dan investasi baru dinilai menjadi angin segar.
Hal tersebut disampaikan Head of Corporate Communication PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, pada Senin (12/11/2018) malam. Wijaya menjelaskan konsumsi pupuk dalam negeri dalam kondisi baik begitu pun eskpor.
Pupuk Indonesia, ujar Wijaya, menargetkan pertumbuhan penjualan pupuk mencapai 12,7 juta ton hingga akhir tahun ini.
"Lebih tinggi dibandingkan 2017 yaitu 12,4 juta ton," ujar Wijaya kepada Bisnis.
Dia menjelaskan produk 'andalan' Pupuk Indonesia adalah jenis urea. Ketersediaan pupuk ini sendiri menurutnya sudah mencukupi kapasitas sehingga dapat diekspor. Hingga Oktober tahun ini, jumlah ekspor mencapai 814.000 ton. Jumlahnya meningkat 60% dibanding tahun lalu.
Selain urea, Pupuk Indonesia pun akan mengembangkan produksi jenis NPK. Proyek NPK 2,4 juta ton dicanangkan untuk mengejar target hingga 2021. Jumlah tersebut akan ditambah oleh pasokan sekitar 500 ribu ton dari proyek Phonska V.
"Jadi akan ada tambahan kapasitas NPK sampai hampir 3 juta ton," ujar dia.
Dadang Heru, Sekjen Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, menjelaskan pemakaian pupuk di Indonesia mencatatkan tren positif yang konstan. Tren tersebut dapat menjadi peluang baik untuk mengembangkan industri pupuk.