Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPEI Terus Sasar Pasar Asia Selatan dan Afrika

Di tengah ketegangan tensi perdagangan dunia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus berupaya mendorong kegiatan ekspor ke pasar negara non tradisional, seperti Afrika dan Asia Selatan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas T. Lembong (tengah) dan Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Shintya Roesly (keempat kanan) berfoto bersama usai menandatangani nota kesepahaman terkait kerja sama ekspor di Jakarta, Senin (29/10)./Bisnis-Hadijah Alaydrus
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas T. Lembong (tengah) dan Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Shintya Roesly (keempat kanan) berfoto bersama usai menandatangani nota kesepahaman terkait kerja sama ekspor di Jakarta, Senin (29/10)./Bisnis-Hadijah Alaydrus

Bisnis.com, JAKARTA -- Di tengah ketegangan tensi perdagangan dunia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus berupaya mendorong kegiatan ekspor ke pasar negara non tradisional, seperti Afrika dan Asia Selatan.

Direktur Eksekutif LPEI atau Indonesia Eximbank Sinthya Roesly mengatakan kedua wilayah ini menjadi target perusahaan baik tahun ini maupun tahun depan.

"Pasar non tradisional juga pasar yang cukup prospektif. Afrika sekarang punya 1,3 miliar penduduk, populasinya cukup besar, 600 juta [penduduknya] itu middle class. Pertumbuhan mereka di atas 6%, rata-rata," ungkapnya, Senin (29/10/2018).

Namun, negara-negara lain di dunia juga sedang menyasar Afrika sehingga Indonesia membutuhkan strategi dan pendekatan supaya dapat masuk ke pasar tersebut.

Sinthya menambahkan Asia Selatan, seperti Bangladesh dan Sri Lanka, juga memiliki prospek yang besar. Wilayah tersebut memiliki 1,6 miliar penduduk secara total.

"Nah ini juga suatu pasar yang cukup baik. Ini harus kita dorong bersama sama untuk kita memperluas pasar bukan hanya 250-260 juta tapi juga tadi plus yang lain-lain," ujarnya.

Nilai perdagangan Afrika-Indonesia pada 2017 mencapai US$8,84 miliar. Angka itu meningkat 15,25% dibandingkan capaian 2016.

Untuk memperkuat strategi tersebut, LPEI mengandeng Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memperkuat kerja sama dalam mendorong ekspor dan investasi baik di dalam dan luar negeri.

Dalam Nota Kesepahaman tentang kerja sama peningkatan perekonomian nasional dan promosi penanaman modal yang ditandatangani oleh kedua lembaga, terdapat sejumlah poin yang mempertegas kerja sama khususnya terkait dengan promosi investasi, riset bersama untuk membuat Overseas Investment Guidelines, serta pertukaran data terkait ekspor dan investasi.

Ketua BKPM Thomas T. Lembong menegaskan pihaknya akan memperdalam dan memperluas kerja sama dengan Exim Bank.

"Jadi bukan hanya menunjang ekspor tapi substitusi impor dan juga misalnya bisa masuk ke segmen baru, yaitu bukan hanya penjaminan perdagangan, tapi juga penjaminan investasi karena semua ekspor kan berawalnya dari investasi," ucapnya.

Llembong menjamin jika investasi didorong, maka ekspor akan tumbuh. Inilah yang menjadi dasar kerja sama antara LPEI dan BKPM.

Dalam beberapa kesempatan, BKPM memang tengah mendorong lebih banyak perusahaan dalam negeri untuk melakukan outbound investment atau investasi di luar negeri untuk memperkuat devisa negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper