Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) akan menerapkan sistem elektronik untuk memilih ketua umum pada musyarawarah nasional yang akan digelar November 2018 mendatang. Sistem electronic vote (e-vote) ini disebut menjadi yang pertama dilakukan oleh asosiasi badan usaha.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Inkindo, Nugroho Pudji Rahardjo mengatakan penerapan e-vote diharapkan bisa meningkatkan partisipasi anggota hingga 70% dalam pemilihan mendatang. Nantinya, anggota bisa menentukan pilihannya tanpa harus datang ke lokasi munas di Semarang.
"Sepengetahuan kami, belum ada organisasi kumpulan yang memakai e-vote, jadi kami akan memulai sejarah baru. Diharapkan dengan e-vote demokrasi dalam organisais juga bisa berjalan sepenuhnya," jelas Nugroho di Kantor DPN Inkindo, Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Nugroho menerangkan, saat ini anggota Inkindo berjumlah 5.835 perusahaan konsultan. Setiap anggota akan memilki satu suara dalam pemilihan ketua umum periode 2018-2022. Anggota bisa memilih ketua umum lewat saluran surat elektronik maupun pesan pendek (short message service).
Ketua Panitian Pemilihan Munas Inkindo 2018, Suwendi mengatakan pemiliha ketua umum dibagi menjadi dua tahap. Pertama, tahap pencalonan dimulai pada 27 Oktober 2018 hingga 6 November 2018. Pada tahap ini, ada enam orang yang masuk dalam daftar yang bisa dicalonkan anggota.
Dia menuturkan, masing-masing calon harus mendapat dukungan minimal 5% dari jumlah suara sah. "Hasil tahap pencalonan baru akan dibuka pada 7 November 2018 dan diisaksikan bersama-sama," tuturnya.
Calon-calon yang sudah lulus tahap pencalonan bakal menjadi kandidat dalam tahap pemilihan. Tahap ini menurut Suwendi berlangsung pada 11-20 November 2018. Hasil tahap pemilihan bakal dibuka saat Munas Inkindo di Semarang.
Suwendi menekankan, sistem e-vote menggunakan personal identication number atau PIN sehingga sistem keamannnya terjamin. Sistem ini juga telah lulus evaluasi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
