Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menandatangani nota kesepahaman dengan Kamar Dagang dan Industri Trier Jerman (IHK Trier) tentang Implementasi Program Kemitraan Pendidikan Kejuruan di Indonesia.
“Program ini merupakan bagian dari kerjasama teknik bilateral antara Indonesia dan Jerman yang dibiayai oleh Jerman melalui Sequa [organisasi pengembangan Jerman],” tutur Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin, di sela penandatanganan MoU, Kamis (24/10/2018).
Rudy menerangkan bahwa dasar dari program ini adalah persetujuan dari Kementerian Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi Jerman (BMZ) No. PN 2018.1001.9 dan juga tertera dalam Protokol Negosiasi Kerja Sama Pembangunan antara Indonesia dan Jerman tahun lalu.
Adapun waktu yang disepakati, untuk pelaksanaan program yang telah berjalan adalah tahap I dari 1 Februari 2012-31 Januari 2018 yang diperpanjang dengan tahap II dari 31 Januari- 31 Maret 2018.
"Kerja sama yang baru dilanjutkan ini terhitung setelah MoU ditandatangani sampai dengan 31 Maret 2021, yang akan menitikberatkan pada 3 hal pokok," ujarnya.
Tiga hal itu antara lain; Pertama, pengembangan dokumen-dokumen/instrumen-instrumen untuk pendidikan kejuruan di industri. Kedua, penetapan infrastruktur untuk kualifikasi pelatih tempat kerja. Ketiga, pemberdayaan organisasi-organisasi bisnis di Indonesia untuk koordinasi antara sekolah dan industri.
Pihaknya berharap pengembangan pendidikan kejuruan sistem ganda berdasarkan contoh Jerman di Indonesia ini dapat menurunkan angka pengangguran anak muda yang tinggi dan meningkatkan kompetensi keahlian.
"Kita harus memastikan dunia usaha dan industri sendiri yang mengintegrasikan pembelajaran di perusahaan dalam pendidikan kejuruan sistem ganda,” tegas Rudy.
Program Kemitraan 2018–2021 ini, kata Rudy, menggandeng sisi industri yang selama ini kurang dilibatkan dalam pendidikan kejuruan dan mengembangkan struktur yang menyeluruh untuk organisasi-organisasi mitra di Indonesia, yang dijadikan sebagai contoh sukses untuk multiplikasi.
Kemudian, organisasi-organisasi mitra dari dunia usaha dan industri di Indonesia juga diharapkan dapat menentukan target dan isi program secara signifikan.
"Terakhir, pengalaman dan keahlian dari Jerman akan secara khusus disampaikan oleh para pelaku yang setiap harinya berkecimpung di bidang pendidikan kejuruan dan pelatihan," ujarnya.
Sementara itu, Kadin Indonesia serta Pusat Pelatihan Kadin Jawa Tengah (EduKadin) dan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Jawa Timur akan menjadi mitra Program Kemitraan 2018-2021 ini.