Bisnis.com, JAKARTA - Penetapan subsidi energi sebesar Rp159,9 triliun dalam postur sementara Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2019 mengindikasikan pemerintah menyediakan ruang penyesuaian harga BBM tahun depan.
Direktur CORE Indonesia M. Faisal menuturkan subsidi energi sebesar Rp159,9 triliun tidak akan cukup untuk menutupi subsidi energi, terutama dengan memperhitungkan semakin tingginya harga minyak dunia tahun depan.
"Dengan demikian artinya secara tidak langsung pemerintah sudah merencanakan untuk kembali melepas sebagian subsidi BBM," ujar Faisal kepada Bisnis, Jumat (19/10).
Artinya, dia menambahkan harga BBM subsidi yaitu solar dapat meningkat tahun depan.
Rapat Panitia Kerja (Panja) A Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menetapkan subsidi energi sebesar Rp159,9 triliun dan juga subsidi nonenergi sebesar Rp64,3 triliun. Dalam pos subsidi energi, penurunan terjadi sekitar Rp4,1 triliun dari semula Rp164 triliun, menjadi Rp159,9 triliun.
Pengurangan sebesar Rp4,1 triliun perinciannya antara lain Rp3,1 triliun dari subsidi BBM dan LPG, subsidi listrik Rp1 triliun.