Bisnis.com, MANGUPURA--Pengamat ekonomi Agustinus Prasetyantoko menilai Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua Bali menjadi sentimen positif bagi Indonesia.
Menurutnya, perhelatan yang berlangsung 8-14 Oktober 2018 dapat menjadi konter dari sentimen tidak baik. Ketika menghadapi siklus tekanan eksternal, konter menjadi penting untuk menyakinkan investor.
"Kita tahu bahwa problem ekonomi adalah sentimen dan berita ini adalah sentimen memposisikan Indonesia. Paling tidak nilai tukar tidak lebih buruk. Acara ini semacam konter," jelasnya di sela-sela Annual Meeting IMF-World Bank Group di Nusa Dua, Sabtu (13/10/2018).
Sentimen itu sangat bagus karena media yang mengkover tidak hanya mainstream ekonomi. Dia mencontohkan televisi TV5 Prancis, dan NHK Jepang juga menyiarkan acara yang dihadiri delegasi 189 negara.
Satu hal penting lain yang perlu menjadi kebanggaan adalah kepemimpinan Presiden Jokowi. Saat membuka sidang, Jokowi sangat lugas tetapi tidak secara langsung menunjuk satu negara pun menghadapi kondisi perekonomian global.
"Positioning penting, saya kira kira ini [pidato presiden] memposisikan Indonesia secara notatable sangat diekspresikan dengan baik. Masalah global dituturka sangat lugas tanpa menunjuk satu negara pun," jelas ekonom Universitas Atmajaya.