Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peternak Pangkas Produksi Telur Ayam Sampai Akhir Tahun

Asosiasi Peternak Layer Nasional (PLN) akan mengurangi produksi telur dari 7.600 ton menjadi 6.000 ton sampai dengan akhir tahun.
Peternak mengambil telur di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Peternak mengambil telur di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Peternak Layer Nasional (PLN) akan mengurangi produksi harian telur sampai dengan akhir tahun.

Ketua Asosiasi Peternak Layer Nasional (PLN), Musbar Mesdi mengatakan asosiasinya saat harga bagus dapat memproduksi telur 7.600 ton per hari. Tapi karena harga jual masih berada dibawah ketetapan pemerintah, PLN memutuskan untuk menurunkan produksi sampai dengan 6.000 ton per hari pada akhir Oktober hingga akhir tahun.

Menurutnya, hal ini sudah dia konsultasikan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan Satgas Pangan. Misbar mengatakan kedua pihak tersebut sudah memahami kondisi lapangan bahwa peternak memang tidak sanggup menanggung beban produksi. Ditambah fakta harga acuan pembelian Rp18.000 per kg tidak bisa ditegakkan.

Pemerintah, lanjutnya, berdasarkan UU no.18 tahun 2012 tentang pangan, harus bisa menjaga pasokan bahan pangan penting seperti padi, jagung, telur dan ayam. Jadi daripada mengekspor jagung sebagai komponen utama pakan ternak lebih baik melihat kepentingan nasional untuk menjaga stabilisasi.

Dia juga memprediksikan jagung sampai dengan akhir tahun harganya bisa menanjak naik karena sampai dengan saat ini belum ada penanaman lagi akibat musim kering yang berkepanjangan. "Kalau kondisi normal kita sudah tanam September dan Februari panen raya. Sekarang belum ada tanam jadi mau apa?" Katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper