Bisnis.com, JAKARTA—Bisnis televisi light emitting diode (LED) di pasar domestik masih menjanjikan karena tingkat penetrasi yang masih rendah.
Andry Adi Utomo, Domestic Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia, mengatakan saat ini tingkat penetrasi LED TV di Indonesia sekitar 20%--25%. Angka ini di bawah tingkat penetrasi produk elektronik lainnya, seperti mesin cuci yang sebesar 50% dan lemari es sebesar 60%.
“Pasar TV masih menjanjikan, jadi kami masih concern untuk mengembangkan produk ini. Kalau tingkat penetrasi sudah di atas 80%--90% baru bilang tidak menarik lagi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Andry menilai televisi masih menjadi kebutuhan pokok di sektor elektronik. Keluarga baru, katanya, cenderung membeli televisi sebagai produk elektronik dibandingkan air conditioner (AC) atau lemari es.
Adapun, saat ini Sharp fokus ke LED TV dengan ukuran 40 inci ke atas karena konsumen mulai beralih ke ukuran ini dari ukuran 32 inci. Menurutnya, pertimbangan konsumen dalam memilih televisi juga dipengaruhi oleh fitur.
“Makanya kami sematkan fitur simple smart untuk 40 inci ke atas, termasuk Azan TV untuk ukuran 40 inci dan 50 inci,” katanya.
Pabrik televisi Sharp di Indonesia mulai memproduksi LCD TV pada 2010 dan hingga Agustus 2018 telah mencapai 4 juta unit. Perseroan telah memproduksi televisi dengan ukuran 24 inci, 32 inci, 40 inci, dan mulai Agustus 2018 Sharp juga memproduksi ukuran 50 inci.
“Produksi 24 inci sekitar 30.000 unit per bulan, 30 inci sekitar 20.000—25.000 unit per bulan, 40 inci sekitar 10.000—15.000 unit per bulan, dan 50 inci sekitar 5.000 per bulan. Tahun depan kami mau coba menaikkan dua kali lipat produksi yang ukuran besar,” katanya.
Penjualan LED TV Sharp sendiri ditargetkan tumbuh tinggi hingga 125% secara tahunan pada 2018 untuk mendongkrak pangsa pasar. Saat ini, Sharp memiliki pangsa pasar sebesar 20,2% untuk LED TV dan diklaim sebagai pemimpin pasar domestik.
Perseroan membidik pangsa pasar sebesar 25% pada tahun depan. Andry menuturkan untuk bisa mencapai target tersebut, pihaknya terus melakukan inovasi dan membuat produk dengan fitur yang dibutuhkan oleh masyarakat lokal.
Adapun, berdasarkan data Sharp, pasar televisi LED nasional pada 2017 tercatat senilai Rp9,8 triliun atau sebanyak 3,27 juta unit yang terjual. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp12,2 triliun dengan televisi yang terjual sebanyak 3,37 juta unit. Sementara itu, pada 2015 jumlah televisi yang terjual sebanyak 3,59 juta unit dengan nilai Rp13,3 triliun.